Donald Trump dan Erdogan membahas upaya penghentian perang Rusia-Ukraina serta isu-isu global seperti Suriah dan Gaza. (Anadolu)

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dalam mengupayakan diakhirinya konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina. Pernyataan tersebut disampaikan Trump melalui platform media sosial Truth Social, setelah melakukan percakapan telepon dengan Erdogan.

advertisements
Ad
Dalam percakapan tersebut, Erdogan mengundang Trump untuk berkunjung ke Turki. Trump juga menyebutkan telah menyiapkan undangan balasan agar Erdogan datang ke Washington. 

“Saya menantikan kerja sama dengan Presiden Erdogan untuk mengakhiri perang yang tragis antara Rusia dan Ukraina — sekarang juga,” tulis Trump dalam unggahannya yang dikutip dari AFP pada Selasa, 6 Mei 2025.

Trump sebelumnya telah menyampaikan janji kampanye bahwa ia akan menghentikan perang di Ukraina dalam waktu 24 jam setelah menjabat kembali sebagai Presiden AS pada Januari mendatang. Ia secara terbuka mendorong Kyiv dan Moskow untuk segera menyepakati gencatan senjata.

Turki, sebagai anggota NATO, tetap menjaga hubungan diplomatik dengan baik bersama Rusia dan Ukraina sejak awal konflik. Negara tersebut juga pernah menjadi tuan rumah dalam dua kesempatan pembicaraan damai antara kedua pihak.
Selain konflik Rusia-Ukraina, Trump dan Erdogan juga membahas isu-isu lain seperti situasi di Suriah dan Jalur Gaza. Trump menyebut komunikasi mereka sebagai diskusi yang produktif dan menekankan hubungan baik mereka selama masa jabatan Trump pada 2017 hingga 2021.

Menurut keterangan dari kantor Presiden Turki, Erdogan menyampaikan bahwa pelonggaran sanksi AS terhadap Suriah akan mendukung stabilitas di negara tersebut. 

Sementara itu, pihak AS menyatakan bahwa pencabutan sanksi terhadap Suriah pasca-penggulingan Bashar al-Assad pada Desember lalu akan bergantung pada kemajuan yang dapat dibuktikan oleh pemerintahan baru, termasuk upaya memberantas terorisme.

Erdogan juga mengucapkan terima kasih kepada Trump atas pendekatannya dalam mendorong penyelesaian konflik global, termasuk di Ukraina, Gaza, dan terkait negosiasi dengan Iran. Ia menyoroti pentingnya pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke wilayah Gaza yang terdampak perang.