Karyawan memperlihatkan uang Rupiah dan Dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (3/3/2025). (Bisnis/Eusebio Chrysnamurti)

Nilai tukar rupiah diprediksi mengalami pergerakan naik turun dengan kecenderungan melemah pada perdagangan Selasa, 6 Mei 2025. Mengacu pada data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 0,11% atau turun 17,5 poin ke level Rp16.455 per dolar AS pada penutupan Senin, 5 Mei 2025. Di sisi lain, indeks dolar AS mengalami pelemahan sebesar 0,24% ke angka 99,605.

Mata uang negara-negara Asia menunjukkan pergerakan yang bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang naik 0,51%, dolar Taiwan melonjak 2,60%, baht Thailand menguat tipis 0,01%, dan won Korea mencatat kenaikan 1,10%. Sementara itu, dolar Singapura menguat 0,57%, rupee India naik 0,28%, ringgit Malaysia menguat 0,92%. Adapun dolar Hong Kong dan yuan China tidak menunjukkan perubahan, sedangkan peso Filipina tercatat melemah 0,29%.

Menurut pengamat pasar mata uang, Ibrahim Assuaibi, rupiah hari ini berpeluang mengalami pelemahan dalam rentang Rp16.440 hingga Rp16.500 per dolar AS. 

Ia menjelaskan bahwa arah ekonomi ke depan sangat ditentukan oleh kecepatan realisasi belanja pemerintah, kestabilan harga kebutuhan pokok, serta keberlangsungan ekspor di tengah ketegangan perdagangan global.

Ibrahim juga menambahkan bahwa dukungan kebijakan moneter, termasuk upaya penguatan rupiah dan langkah Bank Indonesia dalam menjaga ketersediaan likuiditas di pasar, menjadi faktor penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi. 

Selain itu, komunikasi publik yang transparan dan menjaga kepercayaan pelaku usaha turut membantu meredam tekanan dari faktor dalam maupun luar negeri.