India dilaporkan telah menembak jatuh sebuah jet tempur F-16 Pakistan, membuat perang kedua negara semakin memanas. (NDTV)

Konflik bersenjata antara India dan Pakistan kembali memanas. Laporan terbaru dari New Delhi menyebutkan bahwa sistem pertahanan udara India berhasil menembak jatuh sebuah jet tempur F-16 milik Pakistan yang tengah menjalankan misi militer.

Jet tempur tersebut dilaporkan jatuh saat mencoba melakukan serangan ke wilayah Jammu menggunakan drone dan rudal. Aksi ini merupakan bagian dari serangan balasan Pakistan setelah sebelumnya mengklaim telah menumbangkan lima jet India, termasuk tiga Rafale, satu MiG-29, dan satu Su-30MKI.

advertisements
Ad
Fakta mengejutkan lainnya, Pakistan disebut menggunakan pesawat tempur J-10 buatan China untuk menembak jatuh jet-jet modern milik India. Meski demikian, pihak Islamabad belum memberi tanggapan atas laporan kehilangan jet F-16 mereka.

Jet F-16 diketahui lepas landas dari pangkalan udara Sargodha—salah satu basis militer utama Pakistan yang berada di provinsi Punjab, sekitar 270 kilometer dari perbatasan internasional. Menurut beberapa sumber militer, jet tersebut dihantam rudal permukaan-ke-udara India saat berada di sekitar wilayah pangkalan.

F-16 adalah andalan lama Pakistan. Pesawat ini mulai digunakan sejak akhir 1980-an dan telah menerima sejumlah peningkatan teknologi. Sebelumnya, pesawat jenis ini juga digunakan dalam konflik udara Balakot tahun 2019, yang menyisakan memori kuat soal duel langka antara pilot India dan Pakistan.

Kini, sejarah seperti berulang. Untuk pertama kalinya sejak perang 1971, konflik bersenjata antara dua negara bertetangga ini kembali menjalar di banyak wilayah. Daerah seperti RS Pura, Arnia, hingga Samba dilaporkan menjadi target serangan artileri berat.
Tidak hanya itu, wilayah Pathankot yang strategis bagi militer India juga dilaporkan menerima tembakan. Warga di sekitar Chandigarh dan Mohali bahkan diperintahkan untuk tetap di dalam rumah. Pemadaman listrik diberlakukan demi alasan keamanan.

India mengklaim telah berhasil mencegat drone-drone dan rudal Pakistan berkat sistem pertahanan canggih mereka. Termasuk sistem S-400 buatan Rusia yang terbukti efektif dalam menangkis ancaman udara.

Sementara itu, Staf Pertahanan India menyatakan bahwa sejumlah target strategis mereka, seperti Stasiun Militer Jammu dan Udhampur, sempat menjadi sasaran. Namun, semua ancaman berhasil dinetralisir dengan pendekatan kinetik dan non-kinetik.

India juga membalas secara signifikan. Situs pertahanan udara Pakistan di Lahore menjadi salah satu target serangan. Jet tempur tanpa awak HARPY digunakan India untuk melumpuhkan radar militer Pakistan.

Situasi ini menandai eskalasi serius di kawasan Asia Selatan. Jika tidak ditangani dengan kepala dingin, konflik ini bisa berkembang menjadi krisis regional yang sulit dikendalikan.

Akankah Dunia Hanya Menonton?

Apa yang terjadi antara India dan Pakistan bukan semata urusan dua negara. Ini adalah potensi ancaman yang bisa mengguncang stabilitas global. Dunia harus menyadari bahwa ketegangan berkepanjangan antara dua negara bersenjata nuklir bukan perkara kecil.

Diplomasi harus dikedepankan sebelum retakan kecil ini menjelma menjadi jurang kehancuran. Perang memang menunjukkan kekuatan, tetapi perdamaian mencerminkan kebijaksanaan. Dalam konflik ini, siapa yang berani mengambil langkah mundur justru bisa menjadi pemenang sesungguhnya.