![]() |
China resmi mengoperasikan 100 truk tambang listrik tanpa kabin pengemudi di Mongolia Dalam. (China News) |
Pada pertengahan Mei 2025, China secara resmi meluncurkan armada truk tambang listrik otonom terbesar di dunia tanpa kabin pengemudi. Armada ini beroperasi di Tambang Terbuka Yimin, sebuah situs pertambangan besar di wilayah Mongolia Dalam, dan menjadi tonggak penting dalam transformasi industri pertambangan global menuju efisiensi tinggi dan emisi nol karbon.
Proyek ini melibatkan 100 unit truk tambang listrik yang dirancang tanpa kabin pengemudi—menandakan bahwa kendaraan ini sepenuhnya dikendalikan oleh sistem otonom.
Setiap unit dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan dan sensor canggih yang memungkinkan navigasi presisi di medan pertambangan yang kompleks dan dinamis.
Truk-truk ini menggunakan baterai lithium iron phosphate berkapasitas 564 kilowatt-jam. Dengan sekali pengisian penuh, satu truk mampu mengangkut hingga 90 metrik ton material dan menempuh jarak sekitar 60 kilometer.
Teknologi ini dirancang untuk beroperasi di suhu ekstrem, bahkan hingga -40 derajat Celsius, membuatnya ideal untuk iklim keras Mongolia Dalam.
Semua truk terhubung melalui jaringan 5G-Advanced yang memungkinkan latensi rendah dan kecepatan transmisi data tinggi. Hal ini memungkinkan truk untuk berkomunikasi secara real-time dengan pusat kendali berbasis cloud.
Sistem ini mengandalkan pemetaan crowdsourced dan pembaruan lokasi otomatis, memungkinkan adaptasi dinamis terhadap kondisi tambang yang terus berubah.
Desain tanpa kabin tidak hanya menghemat ruang dan bobot kendaraan, tetapi juga secara signifikan meningkatkan keselamatan kerja dengan menghilangkan kebutuhan akan operator manusia di lokasi yang berbahaya.
Menurut operator tambang, efisiensi operasional meningkat sekitar 20% dibandingkan metode konvensional, berkat kemampuan kendaraan dalam beroperasi tanpa jeda dan tanpa kesalahan manusia.
Peluncuran armada ini merupakan bagian dari inisiatif China untuk mengembangkan “tambang pintar” dan ramah lingkungan. Pemerintah dan perusahaan tambang menargetkan ekspansi armada hingga 300 unit dalam tiga tahun ke depan.
Upaya ini sejalan dengan tujuan jangka panjang China untuk menurunkan emisi karbon industri berat sekaligus mempercepat integrasi teknologi tinggi di sektor energi dan sumber daya.
Dengan peluncuran ini, China menunjukkan komitmennya dalam memimpin revolusi industri berbasis teknologi ramah lingkungan.
Armada truk tambang otonom ini bukan hanya sebuah pencapaian teknologi, melainkan simbol transformasi menuju masa depan pertambangan yang lebih aman, bersih, dan efisien.
0Komentar