![]() |
| SpaceX luncurkan Haven Demo dan selesaikan Starlink ke-100, menandai rekor peluncuran roket Falcon 9 tahun 2025. (Vastspace.com) |
SpaceX menorehkan dua pencapaian besar dalam waktu kurang dari tiga hari. Setelah menyelesaikan misi Starlink ke-100 tahun ini pada 31 Oktober, perusahaan milik Elon Musk itu kembali meluncurkan satelit Haven Demo pada Sabtu (2/11) dini hari waktu setempat, sebagai bagian dari misi berbagi tumpangan Bandwagon-4.
Roket Falcon 9 lepas landas dari Cape Canaveral Space Force Station pada pukul 01.09 pagi EDT (12.09 WIB), membawa total 18 muatan ke orbit menengah. Di antara muatan tersebut, satelit Haven Demo milik perusahaan rintisan Vast Space menjadi sorotan utama.
Satelit seberat 500 kilogram itu akan menguji sistem penting bagi rencana pembangunan stasiun luar angkasa komersial pertama di dunia, Haven-1, yang dijadwalkan meluncur pada Mei 2026.
Menurut keterangan Vast Space, Haven Demo dirancang untuk menguji teknologi kunci seperti sistem propulsi, komputer penerbangan, perangkat lunak navigasi, dan sistem komunikasi yang kelak menjadi inti dari Haven-1.
“Ini adalah langkah pertama dalam pendekatan iteratif kami menuju pembangunan stasiun luar angkasa generasi berikutnya,” tulis perusahaan dalam pernyataan resminya dikutip dari Space.com (2/11).
Haven-1 akan menjadi stasiun luar angkasa swasta mandiri pertama yang mampu menampung hingga empat astronaut selama sekitar 30 hari. Modul tunggal berkapasitas 45 meter kubik itu dilengkapi dengan jendela berkubah selebar 1,2 meter untuk observasi Bumi, fasilitas modern, termasuk tempat tidur ukuran queen dan koneksi Wi-Fi.
Peluncuran Haven Demo juga menandai misi Falcon 9 ke-140 SpaceX sepanjang tahun 2025, angka yang menunjukkan frekuensi peluncuran luar biasa, bahkan dalam standar perusahaan itu sendiri.
Hanya dua hari sebelumnya, pada 31 Oktober, SpaceX sukses meluncurkan misi Starlink ke-100 tahun ini dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg, California. Roket Falcon 9 mengantarkan 28 satelit ke orbit rendah Bumi, memperkuat jaringan internet satelit global Starlink yang kini telah melebihi 10.000 unit di orbit.
Misi itu juga mencatat penggunaan kembali roket Falcon 9 untuk ke-29 kalinya, mendekati rekor internal SpaceX sebanyak 31 kali penerbangan ulang. Tahap pertama roket berhasil mendarat di kapal drone Of Course I Still Love You di Samudra Pasifik, mempertahankan fokus perusahaan terhadap efisiensi biaya lewat daur ulang roket.
Menurut data Teslarati dan Spaceflight Now, SpaceX telah meluncurkan lebih dari 2.500 satelit Starlink sepanjang 2025, menjadikan total pengguna layanan internet berbasis satelit itu mencapai lebih dari 7 juta pelanggan di 150 negara, naik sekitar 2,7 juta pelanggan dibanding tahun sebelumnya.
Keberhasilan dua misi ini memperkuat posisi SpaceX sebagai pionir industri luar angkasa komersial, sekaligus membuka jalan bagi era baru, ketika infrastruktur orbit Bumi tidak lagi dimonopoli oleh lembaga negara, melainkan juga oleh perusahaan swasta yang membangun stasiun luar angkasanya sendiri.
“Setiap peluncuran adalah langkah menuju masa depan di mana manusia dapat hidup dan bekerja secara berkelanjutan di orbit,” ujar juru bicara Vast Space dalam pernyataan dikutip dari Vastspace.com (2/11).

0Komentar