Pertamina Patra Niaga menyalurkan 100 ribu barel BBM ke BP-AKR, mengakhiri krisis pasokan yang melanda SPBU swasta sejak Agustus. (Humas AKR)

Pertamina Patra Niaga (PPN) menyalurkan 100 ribu barel bahan bakar minyak (BBM) murni kepada PT Aneka Petroindo Raya (APR), pengelola jaringan SPBU BP-AKR. Penyaluran ini menandai berakhirnya krisis pasokan yang melanda SPBU swasta sejak Agustus lalu.

Kesepakatan tersebut merupakan tindak lanjut arahan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia agar pasokan BBM bagi badan usaha swasta dipenuhi melalui mekanisme business to business (B2B). Penyaluran dilakukan usai proses negosiasi dan tender komersial antara kedua pihak.

“BP-AKR telah sepakat melakukan proses B2B dengan PPN untuk pemenuhan pasokan BBM dengan menyerap kargo impor. Untuk penyaluran pasokan yang sudah dilayani kepada PT APR sebanyak 100 ribu barel,” kata Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, dalam keterangan resmi Minggu (2/11/2025).

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, membenarkan kesepakatan tersebut telah tercapai sekitar dua pekan sebelumnya. “Betul, hasil negosiasi BP dan Pertamina. Volumenya 100 ribu barel,” ujarnya dikutip dari Kumparan.

Dengan kesepakatan itu, sekitar 70 SPBU BP-AKR di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat kembali menjual BBM jenis RON 92 atau BP 92. Perusahaan juga merencanakan perluasan distribusi ke Jawa Timur dalam waktu dekat.

Presiden Direktur BP-AKR, Vanda Laura, menyebut prioritas utama perusahaan adalah memastikan ketersediaan dan mutu produk. 

“Prioritas kami jelas, BP 92 kembali tersedia dan kualitas produk yang dihadirkan konsisten terjaga. Fokus mutu ini bagian dari komitmen jangka panjang kami membangun layanan energi yang terpercaya di Indonesia,” kata Vanda dikutip dari DetikOto.

Roberth menjelaskan bahwa kerja sama dengan BP-AKR dijalankan melalui tahapan yang menjunjung prinsip tata kelola yang baik (good corporate governance). 

Prosesnya meliputi negosiasi kebutuhan volume, tender pemasok, verifikasi bersama (joint surveyor), hingga mekanisme open book dalam pembahasan aspek komersial.

“Bagi kami, energi bukan sekadar komoditas. Energi adalah penggerak kehidupan dan produktivitas masyarakat. Karena itu, kami terus berupaya memastikan pasokan BBM tetap aman, berkualitas, dan mudah dijangkau oleh semua,” ujarnya dalam keterangan.

BP-AKR dikabarkan tengah bernegosiasi untuk pengadaan kargo kedua. Sementara itu, sejumlah SPBU swasta lain seperti Shell dan Vivo masih dalam proses pembahasan kerja sama serupa dengan Pertamina.