![]() |
| Kongres Projo tetapkan Budi Arie Setiadi sebagai ketua umum 2025–2030 lewat aklamasi. Organisasi siapkan perubahan logo dan arah politik pasca-Jokowi. (Istimewa) |
Kongres ke-3 Projo yang berlangsung di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (2/11), resmi menetapkan kembali Budi Arie Setiadi sebagai Ketua Umum DPP Projo periode 2025–2030. Penetapan dilakukan secara aklamasi oleh seluruh peserta kongres.
Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh pimpinan sidang kongres, Fredy Damanik. “Hasil kesepakatan bersama atauu aklamasi seluruh peserta Kongres Projo ke-3, memutuskan, menetapkan Budi Arie Setiadi sebagai Ketum DPP Projo periode 2025 sampai 2030,” ujar Fredy dalam sidang pleno penutupan.
Penetapan Budi Arie tanpa kontestasi menandai kelanjutan kepemimpinan organisasi relawan yang selama ini dikenal dekat dengan Presiden Joko Widodo. Kongres berlangsung selama dua hari, 1–2 November 2025, dan dihadiri perwakilan relawan dari berbagai daerah.
Projo, organisasi relawan yang berdiri sejak periode kampanye Jokowi pada pemilu 2014, kini menghadapi babak baru setelah pemerintahan berganti ke Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka. Struktur dan orientasi politik relawan ini pun ikut bertransformasi.
Budi Arie dalam pidatonya menegaskan bahwa organisasi akan beradaptasi dengan peta kekuasaan baru. Salah satu langkah awal adalah rencana mengubah logo Projo, yang selama ini memuat siluet wajah Jokowi.
“Nama Projo bukan hanya ‘Pro Jokowi’. Dalam bahasa Sanskerta dan Jawa Kawi, Projo berarti ‘negeri’ atau ‘rakyat’. Kita akan perkuat identitas ini,” ucap Budi Arie.
Ia menambahkan bahwa Projo bersiap mendukung program Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran, terutama di sektor kerakyatan dan pembangunan sosial. Organisasi juga akan tetap menjadi pengawas publik yang aktif.
Budi Arie Setiadi pernah menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UKM dalam kabinet Jokowi–Ma’ruf. Selain itu, ia merupakan salah satu pendiri dan tokoh sentral Projo sejak awal.
Dalam struktur yang baru, Budi Arie juga ditunjuk sebagai Ketua Formatur yang bertugas menyusun kepengurusan DPP Projo periode 2025–2030. “Kita akan rumuskan organisasi yang relevan untuk lima tahun ke depan,” katanya.
Kongres III Projo turut mencatat bahwa organisasi ini sudah memasuki usia 12 tahun. Di tengah dinamika politik nasional, arah dukungan Projo dianggap krusial, termasuk rencana Budi Arie yang menyatakan minat bergabung dengan Partai Gerindra.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keputusan final mengenai desain baru logo Projo, namun sinyal perubahan oleh internal organisasi sudah cukup tegas. “Ini bagian dari proses pembaruan identitas. Projo adalah milik rakyat, bukan milik satu orang,” tegas Budi Arie.

0Komentar