Presiden Tiongkok Xi Jinping menjanjikan dukungan penuh bagi Malaysia untuk mempercepat transisi dari negara mitra menjadi anggota penuh BRICS. (Tangkapan layar Youtube Harian Metro)

Presiden Tiongkok Xi Jinping berjanji akan memberikan dukungan penuh untuk mempercepat transisi Malaysia dari negara mitra menjadi anggota penuh BRICS. Janji tersebut disampaikan dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Great Hall of the People, Beijing, pada Selasa (2/9/2025).

Dalam keterangan persnya, Anwar menuturkan bahwa Xi secara langsung menyampaikan dukungan atas langkah Malaysia. 

"Presiden Xi menyampaikan dukungan penuh untuk mempercepat partisipasi Malaysia sebagai anggota penuh BRICS," ujar Anwar kepada media Malaysia yang meliput kunjungan kerja empat harinya ke Tiongkok. 

Ia menyebut hal itu sebagai kehormatan sekaligus dukungan nyata bagi Malaysia untuk berperan lebih besar di panggung internasional.

Pertemuan bilateral tersebut menjadi kelanjutan dari hubungan erat kedua negara setelah kunjungan kenegaraan Xi ke Malaysia pada April 2025. 

Saat itu, kedua pihak menandatangani 31 nota kesepahaman dan perjanjian di berbagai sektor. Anwar menekankan perlunya komitmen tersebut segera diwujudkan dalam kerja sama konkret, termasuk di bidang perdagangan dan investasi.

Malaysia resmi menjadi negara mitra BRICS pada Januari 2025, bersama delapan negara lain seperti Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Thailand, Uganda, dan Uzbekistan. 

Status mitra memungkinkan partisipasi dalam pertemuan tingkat tinggi, namun tanpa hak suara. Keanggotaan penuh BRICS hanya bisa dicapai setelah mendapat persetujuan bulat dari seluruh anggota, sehingga setiap negara anggota memiliki hak veto.

Dukungan dari Tiongkok muncul di tengah meningkatnya hubungan ekonomi kedua negara. Tiongkok tercatat menjadi mitra dagang terbesar Malaysia selama 16 tahun berturut-turut, dengan total perdagangan mencapai US$212 miliar pada 2024 atau setara 16,8% dari perdagangan global Malaysia.

Dalam pembicaraan di Beijing, Anwar menegaskan fokus Malaysia untuk memperkuat ekspor bernilai tinggi, seperti elektronik, dirgantara, medis, farmasi, serta sektor energi. 

Xi menanggapi dengan menyerukan peningkatan kerja sama pada bidang teknologi baru, termasuk kecerdasan buatan, energi terbarukan, dan semikonduktor. 

Selain itu, proyek infrastruktur besar seperti East Coast Rail Link serta program “Dua Negara, Dua Kawasan Industri Kembar” kembali dibahas.

Pertemuan ini juga diwarnai pembahasan isu global. Xi mengangkat Inisiatif Tata Kelola Global yang sebelumnya dipresentasikan dalam KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai di Tianjin. 

Anwar menyatakan dukungannya terhadap inisiatif tersebut, termasuk Belt and Road Initiative, yang disebut selaras dengan visi Malaysia dalam mendorong kerja sama multilateral.

Xi menambahkan pentingnya memperkuat pertukaran masyarakat melalui Dialog Peradaban Konfusianisme-Islam serta meningkatkan koordinasi multilateral untuk membangun komunitas Tiongkok-ASEAN. 

Menurutnya, hal itu penting guna menjaga kepentingan negara-negara Global South di tengah dinamika internasional.

Perkembangan terbaru ini dinilai mempertegas posisi BRICS sebagai blok ekonomi berkembang yang pengaruhnya kian meluas, kini mencakup lebih dari 40% populasi dunia dan sekitar 37% PDB global.