Inggris mulai pertimbangkan pengakuan resmi terhadap Palestina setelah langkah Prancis. Tekanan politik meningkat, keputusan bisa diumumkan usai Konferensi Perdamaian di New York akhir Juli. (liamodell.com)

IINGGRIS mulai membuka opsi untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka, mengikuti langkah Prancis yang akan mengumumkan deklarasi resminya pada Sidang Umum PBB September mendatang. 

Menteri Luar Negeri David Lammy menyebut pengakuan terhadap Palestina sebagai “hak yang tidak dapat dicabut”, namun menekankan bahwa prioritas saat ini adalah gencatan senjata total dan solusi dua negara yang kredibel.

“Pengakuan itu harus menjadi bagian dari proses menuju perdamaian permanen,” ujar Lammy, Jumat (25/7), dalam pernyataan resminya.

Pernyataan ini menandai perubahan nada diplomatik Inggris yang selama ini cenderung berhati-hati. Perdana Menteri Keir Starmer menyuarakan sikap serupa namun belum menetapkan tenggat waktu atau kerangka kebijakan yang jelas. 

Sikap tersebut muncul di tengah tekanan kuat dari parlemen dan publik Inggris yang mendesak pemerintah mengambil sikap lebih tegas terhadap konflik Israel–Palestina, terutama pasca-perang Gaza 2023–2025 yang menewaskan lebih dari 35.000 warga sipil.

Dorongan pengakuan ini tak bisa dilepaskan dari langkah Prancis yang dianggap sebagai momen penting dalam peta diplomasi Eropa. Jika Inggris ikut serta, negara itu bisa menjadi kekuatan global berikutnya yang menegaskan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina secara resmi langkah yang bisa memperbesar tekanan terhadap Israel.

Namun pengakuan tersebut juga mengandung risiko. Pengamat hubungan internasional menyebutkan bahwa keputusan ini bisa meretakkan hubungan strategis Inggris dengan Amerika Serikat dan Israel. Washington selama ini konsisten menolak pengakuan sepihak terhadap Palestina di luar kerangka negosiasi langsung.

“Sikap Inggris akan berdampak pada posisinya di forum internasional, terutama jika dilakukan tanpa koordinasi dengan sekutu kunci seperti AS,” ujar seorang analis diplomatik dari London School of Economics.

Hingga kini, Downing Street belum membuat keputusan akhir. Namun, Konferensi Perdamaian di New York akhir Juli disebut menjadi momen penting yang dapat mendorong perubahan sikap resmi Inggris dalam beberapa minggu ke depan. 

Jika benar terealisasi, Inggris akan masuk dalam barisan lebih dari 140 negara yang telah lebih dulu mengakui Palestina sebagai negara merdeka—sebuah tekanan simbolis dan politik yang makin kuat terhadap status quo konflik Timur Tengah.