![]() |
| Ukraina diminta menyerahkan sebagian wilayah timur dalam draf rencana damai AS yang berisi 28 poin, termasuk pembatasan militer dan jaminan keamanan baru. | UNSPLASH/JADE KOROLIUK |
Amerika Serikat tengah membahas draf rencana perdamaian berisi 28 poin untuk mengakhiri perang Rusia–Ukraina, menurut laporan AFP yang mengutip pejabat AS anonim pada Kamis (21/11). Dokumen kerja itu memuat kewajiban besar bagi Kyiv, termasuk menyerahkan sebagian wilayah timur, membatasi kekuatan militernya, dan menyatakan secara konstitusional bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO.
Draf tersebut disusun setelah rangkaian pertemuan AS dengan Ukraina selama sebulan terakhir dan disebut bukan hasil pembicaraan unilateral dengan Moskwa.
Paket usulan itu juga mengatur pemilu baru dalam 100 hari serta “pembekuan” wilayah Kherson dan Zaporizhzhia di sepanjang garis kontak saat ini. Washington menilai langkah itu sebagai jalan untuk menghentikan pertempuran yang berlangsung sejak invasi Rusia pada 2022.
Dalam rancangan itu, Ukraina dijanjikan skema jaminan keamanan yang dimodelkan pada aturan NATO. AS dan negara-negara Eropa disebut siap merespons setiap serangan terhadap Kyiv, sementara jet tempur dari beberapa negara Eropa akan ditempatkan di Polandia sebagai payung udara tidak langsung.
Sebagian besar aset Rusia yang dibekukan sekitar US$100 miliar akan digunakan untuk rekonstruksi, disertai pembentukan kendaraan investasi bersama AS–Rusia untuk proyek jangka panjang.
Draf turut memuat konsesi besar bagi Rusia. Moskwa berpotensi kembali ke kelompok G8 dan memperoleh keringanan sanksi, dengan catatan setiap agresi baru akan mengaktifkan kembali hukuman ekonomi secara otomatis.
Wilayah yang dianeksasi sepihak sejak 2014 juga tetap berada dalam status “dibekukan”. Selain itu, Rusia diusulkan mengesahkan undang-undang non-agresi terhadap Ukraina dan Eropa, serta memperpanjang kerja sama non-proliferasi nuklir seperti perjanjian START.
Trump, yang disebut sebagai figur pendorong utama gagasan tersebut, akan memimpin dewan perdamaian untuk mengawasi gencatan senjata struktur yang meniru model mediasi ceasefire Gaza. Menurut Axios, utusan Trump, Steve Witkoff, turut terlibat dalam penyusunan bersama sejumlah pejabat Rusia dan AS.
“Draf rencana perdamaian mencakup jaminan keamanan yang kuat untuk Kyiv, dimodelkan berdasarkan aturan NATO,” ujar seorang pejabat AS kepada AFP. Ia menambahkan bahwa setiap serangan terhadap Ukraina akan memicu respons kolektif dari AS dan sekutunya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut dirinya siap membahas rencana tersebut dengan Trump dalam beberapa hari mendatang.
“Kesepakatan apa pun harus menghasilkan perdamaian yang bermartabat yang menghormati kedaulatan Kyiv,” kata Zelensky dalam pernyataannya di Kyiv.
Di sisi lain, seorang pejabat Ukraina mengatakan kepada media lokal bahwa sebagian isi draf memenuhi tuntutan maksimalis Rusia. Kremlin melalui juru bicara Dmitry Peskov menegaskan belum ada proses konsultasi formal, meski mengakui adanya kontak dengan Washington.
“Ada pembicaraan, tentu, tetapi belum bisa disebut konsultasi,” ujarnya.
Sejumlah media internasional, termasuk Reuters dan The Guardian, melaporkan bahwa pembangkit nuklir Zaporizhzhia kemungkinan akan ditempatkan di bawah pengawasan IAEA dengan skema pembagian listrik antara Rusia dan Ukraina. Rencana tersebut juga memuat amnesti penuh bagi pihak-pihak yang terlibat selama perang serta larangan penyelidikan hukum di masa depan.
Sejauh ini, draf 28 poin tersebut masih dibahas dan belum ada tenggat untuk finalisasi. Pemerintah Ukraina menyatakan dokumen itu sebagai “penilaian pihak Amerika” dan masih menunggu pembahasan lebih rinci dengan Washington.

0Komentar