Bendera Tiongkok berkibar di depan gedung Ministry of Foreign Affairs of the People’s Republic of China di Beijing. | AFP

Tiongkok mendesak Amerika Serikat mencabut sanksi yang disebutnya “ilegal dan sepihak” terhadap Venezuela, menyusul keputusan Washington yang secara resmi menetapkan Cartel de los Soles sebagai organisasi teroris asing. 

Pernyataan itu disampaikan pada Jumat (28/11) di Beijing, hanya beberapa hari setelah penetapan tersebut mulai berlaku pada 24 November dan memicu ketegangan baru antara AS dan Caracas di tengah pengerahan militer besar-besaran di kawasan Karibia.

Dalam konferensi pers hariannya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning menyebut negaranya menentang sanksi sepihak yang tidak memiliki dasar dalam hukum internasional dan tidak diotorisasi Dewan Keamanan PBB, mengutip laporan Xinhua. 

Ia juga mendesak Washington untuk berbuat lebih banyak memfasilitasi perdamaian, stabilitas, dan pembangunan di kawasan Amerika Latin dan Karibia, sembari menolak campur tangan luar terhadap urusan dalam negeri Venezuela.

Langkah AS menetapkan Cartel de los Soles yang dalam sejumlah dokumen Washington diklaim dipimpin Presiden Nicolas Maduro dan pejabat senior militer Venezuela, membawa konsekuensi hukum termasuk pembekuan aset serta kriminalisasi dukungan terhadap kelompok tersebut. 

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengumumkan keputusan itu melalui media sosial, menyebut jaringan tersebut “telah merusak institusi pemerintahan Venezuela.”

Pemerintah Venezuela menolak penetapan AS sebagai “kebohongan yang konyol” dan menuduh Washington berupaya membenarkan intervensi ilegal. Ketegangan meningkat sejalan dengan pengerahan militer AS terbesar di Karibia sejak 1989, termasuk gugus tugas kapal induk USS Gerald Ford, sekitar 15.000 personel, serta serangkaian penerbangan pembom strategis di dekat perairan Venezuela. Presiden Donald Trump mengatakan aksi darat terhadap jaringan perdagangan narkoba yang dicurigai akan dimulai “sangat segera”.

Eskalasi ini memicu kekhawatiran di sejumlah negara Amerika Latin. Beberapa pemerintah dilaporkan tengah menyiapkan deklarasi bersama yang mengutuk langkah AS, sementara Kolombia menangguhkan berbagi intelijen terkait operasi sepihak Washington di Karibia. 

Di sisi lain, Presiden Tiongkok Xi Jinping menyampaikan pesan terpisah kepada Maduro yang menegaskan dukungan Beijing dan menyerukan penghormatan terhadap kedaulatan Venezuela.

Para analis hukum internasional menilai penetapan foreign terrorist organization (FTO) terutama bersifat finansial dan administratif, bukan memberi mandat operasi militer langsung. Namun label tersebut secara efektif memperlakukan sebagian besar struktur pemerintahan Venezuela sebagai entitas teroris, termasuk pejabat yang masih aktif. 

Venezuela selama ini menjadi salah satu mitra pinjaman besar Tiongkok, dengan nilai pembiayaan yang diperkirakan mencapai US$62 miliar, nyaris setengah dari total utang Amerika Latin kepada Beijing.