![]() |
| antena penerima sinyal untuk layanan internet satelit Starlink, yang dikembangkan oleh SpaceX, perusahaan milik Elon Musk. | Starlink Indonesia |
Starlink, layanan internet satelit milik SpaceX, menggratiskan akses internet bagi warga terdampak banjir di Sumatra hingga akhir Desember 2025. Kebijakan ini berlaku bagi pelanggan baru maupun pelanggan aktif yang berada di wilayah bencana di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh sejak banjir bandang dan longsor melanda akhir pekan lalu.
BNPB melaporkan 174 orang meninggal dunia dan 79 masih hilang di tiga provinsi tersebut. Sumatera Utara menjadi wilayah dengan korban terbanyak, yakni 116 orang meninggal dan 42 masih dalam pencarian. Lebih dari 1.000 keluarga harus mengungsi akibat kerusakan parah pada pemukiman dan infrastruktur dasar.
Pemilik SpaceX, Elon Musk, menjelaskan bahwa pemberian akses gratis merupakan prosedur standar perusahaan saat terjadi bencana alam.
“Kebijakan standar SpaceX adalah menggratiskan Starlink setiap kali terjadi bencana alam di suatu tempat di dunia. Tidaklah benar mengambil untung dari musibah,” ujarnya dalam unggahan di X.
Dalam pengumumannya, Starlink menegaskan pelanggan aktif tidak perlu melakukan langkah tambahan karena kredit bantuan akan diterapkan otomatis ke akun. Pelanggan yang sempat menjeda layanan juga mendapat kredit untuk mengaktifkan kembali perangkat selama periode bantuan.
Sementara pelanggan baru di wilayah terdampak dapat memperoleh akses gratis setelah aktivasi perangkat dan pengajuan tiket dukungan bertanda “Dukungan Banjir Indonesia”.
Di sisi lain, upaya pemulihan komunikasi darat terus dilakukan pemerintah. Presiden Prabowo Subianto mengirim 17 unit Starlink, 17 genset, 15 perahu LCR, serta bantuan logistik ke lokasi terdampak untuk mendukung komunikasi darurat.
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) membentuk satuan tugas guna memetakan kerusakan jaringan, termasuk BTS dan kabel fiber optik yang terdampak.
Direktur Jenderal Pengendalian Infrastruktur Digital Kemenkomdigi, Wayan Toni Supriyanto, menyebut 495 site atau 1,42 persen dari 34.660 site telekomunikasi di Sumatera Utara mengalami gangguan.
Di Sumatera Barat, gangguan tercatat pada 16 site atau 0,12 persen dari total 12.865 titik. Operator seluler mulai melakukan perbaikan bertahap dengan menempatkan perangkat darurat untuk memulihkan layanan komunikasi di wilayah yang masih terisolasi.

0Komentar