![]() |
| Prabowo Subianto, Presisen Republik Indonesia. | Tangkapan layar youtube Sekretariat Presiden |
Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkuat fokus penelitian swasembada protein nasional dan menjalin kemitraan strategis dengan Agrinas. Arahan tersebut disampaikan dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/11/2025), sebagai langkah percepatan hilirisasi inovasi pangan di dalam negeri.
Arif Satria, Kepala BRIN, menyebut presiden menekankan bahwa agenda swasembada pangan tidak lagi hanya berkaitan dengan beras dan jagung yang saat ini melampaui target nasional. Pemerintah ingin memperluas fokus pada protein hewani, termasuk daging sapi, ayam, telur, hingga produk perikanan.
“Namun yang harus terus dipikirkan adalah bagaimana swasembada untuk protein, seperti daging, daging ayam, kemudian juga telur, kemudian juga sapi, daging sapi, juga yang penting harus terus dipikirkan juga produksi untuk perikanan,” ujar Arif usai pertemuan, merujuk pada penyampaian presiden.
Sebagai tindak lanjut, BRIN akan membentuk Pusat Penelitian Perikanan Tangkap untuk mendukung peningkatan produksi protein nasional. Arif menjelaskan sejauh ini BRIN belum memiliki unit riset khusus di sektor tersebut, sementara kebutuhan penelitian mengenai kapasitas perikanan terus meningkat.
Ia mengatakan pusat baru itu akan mencakup riset budidaya laut, budidaya darat, hingga peningkatan kemampuan sektor perikanan tangkap untuk kebutuhan domestik maupun ekspor.
“Insyaallah kami akan segera membentuk Pusat Penelitian Perikanan Tangkap untuk bisa menunjang target peningkatan produksi untuk protein ini,” kata Arif dalam keterangannya yang juga dikutip dari Antara.
Langkah ini mengikuti arahan presiden agar negara mempercepat penguatan basis produksi protein, termasuk melalui modernisasi riset dan teknologi kelautan. Pendirian pusat penelitian itu juga berkaitan dengan target pemerintah memperluas hilirisasi pangan berbasis perikanan.
Dalam rapat yang sama, Prabowo memerintahkan BRIN memperkuat kolaborasi riset dengan Agrinas, yang membawahi PT Agrinas Pangan Nusantara, PT Agrinas Palma Nusantara, dan PT Agrinas Jaladri Nusantara. Sinergi ini disebut penting untuk memastikan teknologi riset BRIN dapat langsung diterapkan dalam proses hilirisasi pangan nasional.
“Agrinas merupakan partner yang harus digandeng oleh BRIN. Agrinas adalah partner yang harus benar-benar menjadi mitra dalam hilirisasi inovasi maupun riset,” kata Arif, merujuk arahan presiden yang diberitakan Antara dan Tempo.
Kerja sama tersebut ditujukan agar Agrinas dapat memanfaatkan teknologi terbaru untuk meningkatkan kapasitas produksi pangan, selaras dengan komitmen pemerintah memperkuat kemandirian pangan.
Selain sektor pangan, Prabowo juga meminta BRIN memperluas dukungan riset untuk industri strategis yang menyerap banyak tenaga kerja, seperti garmen, tekstil, sepatu, dan elektronik. Pemerintah menginginkan riset dan inovasi BRIN berperan dalam modernisasi rantai pasok industri tersebut.
Di bidang pertahanan, presiden menugaskan BRIN terus mendorong pengembangan teknologi alat utama sistem pertahanan (alutsista). BRIN bersama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) saat ini menyiapkan peningkatan produksi pesawat N219 serta riset lanjutan pesawat amfibi. Arif sebelumnya menyebut peningkatan produksi N219 tinggal menunggu pesanan resmi pemerintah.
Arah kebijakan ini disampaikan untuk memperkuat ekosistem inovasi nasional di berbagai sektor, mulai dari pangan hingga industri strategis, dengan BRIN sebagai simpul utama kolaborasi riset dan teknologi.

0Komentar