![]() |
| Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya perlindungan dan kepastian hukum bagi investor asing saat meresmikan pabrik petrokimia Lotte di Cilegon, Banten. (Biro Setpres) |
Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah untuk melindungi dan mendukung investasi asing di Indonesia. Hal itu disampaikan saat meresmikan pabrik petrokimia PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten, Kamis (6/11/2025). Pabrik senilai US$3,9 miliar atau sekitar Rp62,4 triliun tersebut menjadi investasi petrokimia terbesar di Asia Tenggara.
“Kita harus dukung investasi asing. Mari kita memberi manfaat bersama,” kata Prabowo dalam sambutannya, dikutip dari CNBC Indonesia, Kamis (6/11). Ia menekankan bahwa investor asing yang menanamkan modal di Indonesia harus dijaga dan merasa aman dalam menjalankan kegiatan bisnis.
Presiden juga memberikan peringatan keras agar tidak ada pihak yang mengganggu operasional perusahaan asing. “Kita terima dengan hati dan tangan terbuka dan tidak boleh ada unsur-unsur yang mengganggu,” ujarnya.
Pernyataan ini muncul di tengah sorotan terhadap praktik pungutan liar (pungli) yang dinilai menghambat iklim investasi di sejumlah daerah.
Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno menyatakan dukungan atas pernyataan tersebut. Menurutnya, sikap Presiden merupakan sinyal tegas bahwa tidak ada toleransi terhadap pungli di lapangan.
Sebelumnya, pada Maret 2025, Prabowo telah memerintahkan TNI dan Polri untuk menindak tegas praktik pungli yang berpotensi menghambat investasi.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyoroti pentingnya kepastian hukum untuk menjaga kepercayaan investor.
“Harus ada rule of law, kepastian hukum, ini menimbulkan kepercayaan, ini menimbulkan trust dari mana saja,” ujarnya.
Ia menilai kepercayaan menjadi modal utama bagi Indonesia sebagai negara yang terbuka dan bergantung pada perdagangan untuk mencapai kemakmuran.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi Indonesia hingga September 2025 mencapai Rp1.434,3 triliun atau 75,3 persen dari target tahun ini sebesar Rp1.905,6 triliun. Angka tersebut tumbuh 13,7 persen secara tahunan dan menyerap sekitar 1,96 juta tenaga kerja.

0Komentar