Pendiri Ethereum Vitalik Buterin memperingatkan risiko serangan komputer kuantum dan dominasi institusi besar seperti BlackRock yang dinilai dapat mengancam keamanan serta arah desentralisasi ekosistem kripto. | Tech Crunch

Bitcoin dan aset kripto utama kembali melemah dalam sebulan terakhir, dengan harga bitcoin sempat turun di bawah 100.000 dolar AS per koin. Koreksi ini muncul di tengah kekhawatiran pasar atas potensi penurunan hingga 1 triliun dolar AS, meski sejumlah analis menilai likuiditas sejauh ini tetap terbuka. 

Tekanan makin besar setelah pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, mengingatkan ancaman komputasi kuantum dan meningkatnya dominasi institusi besar seperti BlackRock.

Peringatan itu disampaikan Buterin dalam konferensi Devconnect di Buenos Aires, dikutip dari DL News, menyusul laporan kemajuan teknologi kuantum dari Google dan Microsoft. 

Ia menilai algoritma keamanan berbasis elliptic curve yang digunakan bitcoin dan Ethereum dapat ditembus sebelum pemilihan presiden AS 2028. “Perlu diingat, elliptic curve akan musnah,” ujarnya.

Peneliti kuantum Scott Aaronson melalui blognya juga menyebut kemajuan perangkat keras berkembang lebih cepat dari perkiraan. Menurut dia, sangat mungkin komputer kuantum berfungsi penuh tersedia sebelum pemilihan presiden AS berikutnya, membuka celah bagi peretas untuk membongkar kunci privat dari alamat publik blockchain.

Sejumlah pelaku industri meminta langkah mitigasi dimulai sekarang. CEO Project 11, Alex Pruden, menyampaikan bahwa antisipasi perlu dilakukan tanpa menimbulkan kepanikan. 

“Kita tidak perlu panik, tetapi kita harus serius,” katanya. CEO Alice & Bob, Théau Peronnin, dalam wawancara dengan Fortune di Web Summit Lisbon, menilai bitcoin masih aman untuk beberapa tahun ke depan, namun tidak ideal untuk penyimpanan jangka panjang. 

“Bitcoin masih aman dalam beberapa tahun ke depan, tetapi saya pribadi tidak akan menyimpan bitcoin dalam jangka panjang,” ujarnya. Ia menambahkan komunitas bitcoin “harus melakukan fork atau berpindah ke blockchain yang lebih kuat sebelum 2030”.

Di sisi lain, masuknya modal institusional menimbulkan kekhawatiran baru soal sentralisasi jaringan. Setelah ETF bitcoin dan Ethereum BlackRock meluncur pada 2024, minat institusi meningkat tajam. BlackRock juga mendaftarkan dana Ethereum yang di-staking di Delaware, sementara ETF Ethereum utamanya kini mengelola sekitar 10 miliar dolar AS.

Menanggapi pertanyaan tentang dominasi lembaga besar, Buterin mengingatkan risiko terhadap struktur Ethereum. 

“Hal itu dengan mudah bisa membuat orang lain menjauh. Kita harus fokus pada hal-hal yang sulit diperoleh: protokol global, tanpa izin, dan tahan sensor,” ujarnya. 

Ia menilai, jika terlalu banyak ruang diberikan kepada institusi, pengguna biasa bisa kesulitan menjalankan node atau berpartisipasi penuh di jaringan.

Sejauh ini, sebagian analis menilai ancaman kuantum belum bersifat langsung. Namun berbagai laporan teknis menyebut bahwa waktu untuk transisi menuju kriptografi tahan kuantum semakin sempit, membuat isu keamanan dan desain jaringan ikut menekan sentimen pasar di tengah pelemahan harga aset digital.