Yantar, sebuah kapal penelitian oseanografi Rusia yang juga banyak dianggap sebagai kapal mata-mata. | Wikipedia Commons-Mil.ru

Inggris mengeluarkan peringatan keras kepada Moskwa setelah kapal pengumpul intelijen Rusia Yantar terdeteksi berada di tepi perairan teritorial Inggris di utara Skotlandia pada pekan ini. Insiden terjadi ketika kapal tersebut disebut mengarahkan laser ke pilot Royal Air Force (RAF) yang tengah memantau pergerakannya menggunakan pesawat patroli maritim P-8 Poseidon. 

Menteri Pertahanan Inggris John Healey menyebut tindakan itu “sangat berbahaya” dan merupakan kali pertama pilot RAF menjadi sasaran laser dari kapal Rusia, sebagaimana dilaporkan BBC.

Pergerakan kapal Yantar

Kapal Yantar yang dioperasikan Angkatan Laut Rusia dikenal sebagai platform pengawasan bawah laut pada masa damai dan sarana sabotase pada masa perang. 

Dalam beberapa minggu terakhir, Angkatan Laut Kerajaan dan RAF memonitor ketat jalur kapal tersebut di sekitar Skotlandia. Pejabat Inggris menyebut Yantar kerap berada dekat jalur kabel bawah laut yang memasok jaringan energi dan komunikasi Eropa.

Pemerintah di London menilai aktivitas itu terkait kekhawatiran yang meningkat terhadap operasi intelijen Rusia di perairan Atlantik Utara, termasuk upaya memetakan infrastruktur bawah laut yang dianggap vital. 

Sejumlah laporan media Inggris menyebut Yantar sebelumnya juga dilihat di lokasi-lokasi strategis yang berdekatan dengan jaringan komunikasi internasional.

Peringatan “Kami Siap”

Dalam pernyataannya, Healey menegaskan bahwa Inggris tidak akan tinggal diam apabila terjadi pelanggaran wilayah. “Kami melihat Anda, kami tahu apa yang Anda lakukan. Dan jika Yantar berlayar ke selatan minggu ini, kami siap,” ujarnya dalam keterangan yang dikutip Washington Post.

Healey menjelaskan bahwa pemerintah telah menyesuaikan aturan pertempuran angkatan laut untuk mengantisipasi perubahan arah kapal Rusia tersebut. 

Menurutnya, opsi militer telah disiapkan apabila Yantar bergerak mendekati perairan sensitif Inggris. Operasi pemantauan terhadap kapal itu juga melibatkan fregat Angkatan Laut Kerajaan dan, pada tahap awal, sebuah kapal selam bertenaga nuklir.

Tekanan terhadap kebijakan pertahanan Inggris

Insiden ini berlangsung ketika pemerintah Inggris menghadapi sorotan publik terkait kesiapan pertahanan nasional. 

Laporan Forces News dan ITV sebelumnya menyinggung perlunya peningkatan kemampuan angkatan bersenjata di tengah ancaman yang semakin kompleks, mulai dari aktivitas kapal Rusia, serangan siber, hingga insiden penerbangan militer di wilayah Eropa Utara.

Pemerintahan Perdana Menteri Keir Starmer menetapkan target belanja pertahanan mencapai 5 persen PDB pada 2035, termasuk peningkatan kapasitas pabrik amunisi dan penguatan sistem core defence

Namun rencana tersebut berhadapan dengan tekanan fiskal dan kebutuhan penyesuaian anggaran jangka menengah. Hingga kini, pemerintah menyebut setiap eskalasi terkait Yantar akan menjadi prioritas dalam perencanaan keamanan nasional.

Respons sekutu Eropa

Negara-negara anggota NATO yang memantau situasi di Atlantik Utara turut menyampaikan kekhawatiran serupa. Media Eropa seperti Euronews dan The Independent melaporkan bahwa sekutu Inggris berbagi informasi intelijen terkait aktivitas Yantar, khususnya pada jalur kabel bawah laut yang digunakan untuk transmisi energi dan komunikasi internasional.

Healey menyebut ancaman terhadap infrastruktur bawah laut merupakan tantangan baru yang membutuhkan koordinasi erat antarnegara. “Ini adalah kapal yang dirancang untuk menempatkan dan menahan infrastruktur bawah laut kita dan sekutu kita dalam risiko,” ujarnya.

Sejauh ini, Yantar masih berada di bawah pengawasan ketat di perairan utara Skotlandia. Pihak pertahanan Inggris menyatakan pemantauan akan terus dilakukan sambil menunggu apakah Moskwa akan mengubah arah kapal tersebut atau meningkatkan aktivitasnya di sekitar wilayah sensitif.