Kapal perusak berpeluru kendali Porter berlayar bersama kapal induk George Washington dalam persiapan pengisian bahan bakar di laut saat berlayar di Samudra Atlantik, pada 26 Februari 2024. (MC2 Nicholas A. Russell/U.S. NAVY)


Citra satelit terbaru memperlihatkan pergerakan kapal induk bertenaga nuklir Amerika Serikat, USS George Washington (CVN-73), beserta gugus tempurnya di kawasan Laut China Selatan yang disengketakan. Berdasarkan analisis sumber intelijen terbuka di platform X, kapal induk tersebut terdeteksi berada di perairan barat Provinsi Palawan, Filipina, pada pertengahan November 2025.

USS George Washington beroperasi dari Yokosuka, Jepang, dan merupakan satu-satunya kapal induk AS yang ditempatkan secara permanen di luar negeri. Kehadiran kapal ini disebut sebagai sinyal proyeksi kekuatan maritim Washington di tengah meningkatnya ketegangan regional antara AS dan China.

Menurut pelacakan OSINT, posisi gugus tempur kapal induk itu ditandai menggunakan citra satelit European Space Agency (ESA) yang dipublikasikan pada Kamis. Kapal tidak terlacak melalui sistem pemantauan sipil karena transponder AIS telah dimatikan lebih dari 50 hari, sehingga mempersulit pemantauan publik.

Sebuah think-tank berbasis Beijing, South China Sea Probing Initiative, menyebut USS George Washington tampak bergerak menuju area tempat USS Nimitz (CVN-68) melakukan operasi pemulihan setelah dua kecelakaan udara pada 26 Oktober. 

Dalam insiden tersebut, helikopter MH-60R Sea Hawk dan jet tempur F/A-18F Super Hornet jatuh dalam rentang kurang dari satu jam saat menjalankan operasi rutin dari USS Nimitz. Seluruh awak selamat.

“Dugaan awal mengarah pada kemungkinan bahan bakar bermasalah,” ujar mantan Presiden AS Donald Trump dalam pernyataannya menanggapi kecelakaan tersebut.

Penugasan USS George Washington dilakukan hanya sekitar satu pekan setelah Trump berpidato di hadapan pasukan di kapal tersebut saat kunjungan ke Jepang. USS Nimitz sebelumnya menuntaskan latihan gabungan dengan Jepang dan Filipina, sebagai bagian dari penguatan koordinasi keamanan di kawasan.

Di sisi lain, citra satelit terpisah memperlihatkan kapal induk terbaru China, Fujian, berada di dekat Hainan pada pekan yang sama, menandai peningkatan aktivitas armada laut Beijing di wilayah strategis tersebut.

Laut China Selatan diklaim hampir seluruhnya oleh Republik Rakyat China, dan kerap menjadi lokasi gesekan dengan sejumlah negara Asia Tenggara termasuk Filipina, yang memiliki perjanjian aliansi pertahanan dengan Amerika Serikat.