China meluncurkan kelompok satelit orbit rendah ke-13 sebagai bagian dari proyek Guowang untuk membangun jaringan internet global yang menyaingi Starlink milik SpaceX. (Getty Images)

China kembali meluncurkan kelompok satelit orbit Bumi rendah pada Senin (10/11/2025) pagi waktu Beijing sebagai bagian dari upaya memperluas jaringan internet berbasis ruang angkasa nasional yang digadang menyaingi sistem Starlink milik SpaceX.

Menurut China Aerospace Science and Technology Corp (CASC), roket pembawa Long March-12 mengangkut sejumlah satelit dari Pusat Peluncuran Dirgantara Komersial Internasional Hainan di Wenchang pada pukul 10.41 waktu setempat. Seluruh satelit dilaporkan berhasil mencapai orbit yang telah ditetapkan.

Peluncuran ini merupakan kelompok satelit ke-13 dalam proyek konstelasi Guowang, yang ditujukan untuk membangun sistem internet global dengan sekitar 13.000 satelit di orbit Bumi rendah. Sistem tersebut dioperasikan oleh China Satellite Network Group, anak usaha milik negara yang bertugas mengembangkan jaringan komunikasi luar angkasa nasional.

Sejauh ini, China telah menempatkan sekitar 100 satelit di orbit, masih jauh di bawah lebih dari 8.600 satelit Starlink yang telah aktif secara operasional hingga Oktober 2025, menurut data Satellite Today dan Space.com. Pemerintah China menargetkan memiliki sedikitnya 400 satelit aktif pada 2027 untuk memperluas jangkauan globalnya.

“Peluncuran kali ini menunjukkan kemajuan stabil dalam pembangunan jaringan komunikasi orbit rendah nasional,” kata CASC dalam keterangan tertulis yang dikutip dari China Daily.

Pemilihan lokasi peluncuran di pulau Hainan dinilai strategis karena posisinya yang dekat dengan khatulistiwa memungkinkan roket membawa muatan lebih besar dan menempuh lintasan yang efisien menuju orbit rendah. Selain itu, peluncuran ke arah Laut China Selatan mengurangi risiko jatuhnya puing roket di wilayah padat penduduk.

Roket Long March-12 sendiri merupakan kendaraan peluncur baru setinggi 62,6 meter dengan diameter 3,8 meter, yang terbesar di kelasnya di China dan mampu membawa hingga 12 ton metrik ke orbit rendah. 

Misi kali ini menjadi penerbangan ketiga Long March-12 sekaligus peluncuran ke-607 dari seri roket Long March, sebagaimana dilaporkan oleh ECNS dan China Daily.

China terus mempercepat pembangunan jaringan satelit Guowang di tengah persaingan global layanan internet orbit rendah, yang kini didominasi oleh Starlink milik Elon Musk dan proyek serupa dari perusahaan serta lembaga di Amerika Serikat, Eropa, dan India.