![]() |
| Sebanyak 39 perusahaan menyatakan minat bekerja sama dengan Pertamina untuk mereaktivasi sumur idle sebagai bagian dari upaya meningkatkan produksi migas nasional. | Humas Pertamina |
Sebanyak 39 perusahaan menyatakan ketertarikannya menjadi mitra PT Pertamina (Persero) dalam mengaktifkan kembali sumur-sumur minyak idle di berbagai wilayah Indonesia.
Ketua Satuan Tugas Percepatan Peningkatan Produksi/Lifting Migas, Nanang Abdul Manaf, menyebutkan minat tersebut diumumkan dalam acara Grand Launching Indonesia’s Oil and Gas Exploration 2025 yang berlangsung di Jakarta, Selasa (25/11/2025). Dari jumlah itu, 19 perusahaan telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) sebagai tahap awal kerja sama.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk mempercepat peningkatan produksi minyak nasional, sejalan dengan target lifting 1 juta barel per hari pada 2029.
Indonesia memiliki sekitar 4.500 sumur idle yang dinilai masih berpotensi untuk diaktifkan. Pemerintah melalui Kelompok Kerja Reaktivasi Idle Well telah menawarkan sekitar 2.500 sumur kepada calon mitra, sebagai bagian dari percepatan pemanfaatan aset hulu migas.
Pertamina juga membuka tender untuk menggarap 500 sumur idle pada 2025. Sebagian besar sumur yang ditawarkan berada di kawasan daratan, dengan sekitar 60 sumur berlokasi di lepas pantai. Mayoritas titik reaktivasi berada di wilayah Sumatera, mengacu pada data Pertamina dan Kementerian ESDM.
“Sebanyak 39 perusahaan berminat menjadi mitra sumur idle Pertamina untuk melaksanakan program reaktivasi, dan 19 perusahaan telah menandatangani MoU,” ujar Nanang dalam keterangannya.
Ia menjelaskan, kerja sama ini mencakup aspek operasional, penerapan teknologi, hingga mekanisme pengelolaan sumur tua yang sudah lama tidak berproduksi.
Pemerintah juga menyiapkan landasan regulasi melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025 yang mengatur kerja sama pengelolaan bagian wilayah kerja untuk peningkatan produksi migas.
Regulasi tersebut menjadi payung hukum bagi kolaborasi pengelolaan sumur idle, sumur masyarakat umum, dan legacy wells. “Kebijakan ini memastikan seluruh kerja sama berjalan aman dan sesuai ketentuan,” kata Nanang.
Upaya reaktivasi sejauh ini menunjukkan hasil awal. Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) berhasil mengaktifkan dua sumur idle di Anjungan EZB setelah 14 tahun tidak berproduksi, dengan capaian awal 374 barel minyak per hari pada Oktober 2025. Pencapaian tersebut menjadi bukti potensi pemanfaatan kembali sumur-sumur idle untuk mendukung ketahanan energi nasional.
.jpeg)
0Komentar