Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyarankan agar Spanyol dikeluarkan dari NATO karena menolak memenuhi target baru pengeluaran pertahanan sebesar 5% PDB. (REUTERS/Jon Nazca)
 

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyarankan agar Spanyol dikeluarkan dari NATO karena menolak memenuhi target pengeluaran pertahanan baru yang disepakati aliansi itu. Pernyataan tersebut disampaikan Trump pada Kamis (9/10) di Gedung Putih, dalam pertemuan dengan Presiden Finlandia Alexander Stubb.

“Mungkin kalian harus mengeluarkan mereka dari NATO, sejujurnya,” kata Trump di Oval Office, seperti dikutip dari sejumlah media AS. 

Ia menyebut Spanyol sebagai “yang tertinggal” dalam komitmen anggaran pertahanan. Dalam kesempatan yang sama, Trump juga mengumumkan kesepakatan senilai US$6,1 miliar untuk pembangunan kapal pemecah es oleh Finlandia guna memperkuat kemampuan Arktik Amerika Serikat.


Perselisihan soal target 5% PDB

Pernyataan Trump muncul di tengah ketegangan antara Washington dan Madrid terkait keputusan Spanyol menolak target baru pengeluaran pertahanan NATO sebesar 5% dari produk domestik bruto (PDB) pada 2035. Target itu disepakati para pemimpin aliansi dalam KTT NATO di Den Haag, Juni lalu.

Spanyol menjadi satu-satunya dari 32 negara anggota NATO yang menolak kesepakatan tersebut. Perdana Menteri Pedro Sánchez disebut berhasil mendapatkan pengecualian di menit-menit akhir, dengan batas maksimal 2,1% dari PDB. 

Saat ini, Madrid hanya mengalokasikan 1,28% dari PDB-nya untuk pertahanan—terendah di antara seluruh anggota NATO.

Pemerintah Spanyol beralasan bahwa target 5% tidak sesuai dengan sistem sosial-ekonomi dan prioritas kesejahteraan negara itu. 

“Tujuan 5% tidak kompatibel dengan sistem kesejahteraan kami,” ujar pejabat Spanyol sebelumnya.


Respons dari Madrid

Menanggapi pernyataan Trump, Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles pada Jumat (10/10) menyatakan bahwa negaranya “tidak khawatir” atas komentar tersebut. 

“Spanyol adalah salah satu sekutu NATO yang berkomitmen dan loyal,” kata Robles kepada wartawan di Madrid.

Sumber pemerintah Spanyol menegaskan bahwa negaranya tetap menjadi anggota penuh NATO dan terus memenuhi target kemampuan operasional yang telah disepakati. 

Mereka menekankan kontribusi Spanyol dalam misi aliansi di Latvia, Slowakia, Rumania, Bulgaria, dan Turki, serta dukungan militer dan kemanusiaan kepada Ukraina sejak invasi Rusia pada 2022.


Ketegangan di dalam NATO

Kritik terbuka Trump menambah tekanan terhadap solidaritas NATO yang tengah memperluas kemampuan militernya di Eropa. Aliansi ini saat ini mencatat lonjakan pengeluaran pertahanan 15,9% pada 2025, mencapai rekor US$1,6 triliun.

NATO menyebut peningkatan tersebut sebagai bagian dari respons terhadap ancaman Rusia pascainvasi ke Ukraina. Kerangka baru yang disepakati di Den Haag membagi target 5% menjadi 3,5% untuk belanja militer tradisional dan 1,5% untuk keamanan siber, infrastruktur, serta ketahanan nasional.

Waktu pernyataan Trump juga dinilai simbolis karena disampaikan di Finlandia—negara yang baru bergabung dengan NATO pada 2023 dan kini membelanjakan lebih dari 2% dari PDB untuk pertahanan. 

Bergabungnya Finlandia dianggap sebagai bukti perluasan dan penguatan NATO yang justru selama ini didorong oleh Trump sendiri ketika menjabat presiden.