![]() |
| Luhut Binsar Pandjaitan. (Dok. Instagram/@luhut.pandjaitan) |
Kereta cepat Jakarta–Bandung, Whoosh, disebut Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan telah mampu menutup biaya operasionalnya. Pernyataan ini ia sampaikan melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @luhut.pandjaitan, Kamis (30/10/2025).
“Lepas dari pro dan kontra yang terjadi, faktanya Whoosh kini sudah mampu menutup biaya operasionalnya sendiri dan melayani lebih dari 12 juta penumpang sejak beroperasi pada Oktober 2023 sampai Februari 2025 serta memberi dampak ekonomi yang besar bagi wilayah yang dilintasinya,” tulis Luhut.
Ia menambahkan, proyek ini menjadi bukti bahwa keberanian mengambil keputusan strategis bisa mendorong kemandirian bangsa.
Whoosh mulai beroperasi secara komersial pada 17 Oktober 2023 setelah masa uji coba beberapa bulan. Proyek yang digarap PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) ini menghubungkan Jakarta dan Bandung sejauh 142,3 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 46 menit.
Hingga Oktober 2025, lebih dari 12 juta penumpang telah menggunakan Whoosh. Layanan ini mencatat tingkat ketepatan waktu 99,9 persen dan nihil kecelakaan (zero accident).
Proyek ini bernilai sekitar USD 7,27 miliar atau setara Rp110 triliun. Meski operasional harian diklaim mandiri, proyek ini tetap memiliki beban utang signifikan kepada China Development Bank (CDB), dengan total utang mencapai sekitar Rp 116 triliun.
Rata-rata penumpang harian masih di bawah target studi kelayakan, sementara laporan keuangan menyebut kerugian Whoosh mencapai Rp 2,24 triliun pada 2024 dan Rp 1,25 triliun pada semester pertama 2025. Pemerintah dan KCIC disebut sedang menyiapkan skema pembayaran ulang agar beban tidak jatuh sepenuhnya pada anggaran negara.
Dalam unggahan yang sama, Luhut menyinggung aktivitasnya memberikan pembekalan kepada calon perwira di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad), Bandung. Ia memilih menggunakan Whoosh karena lebih efisien.
“Saya sengaja menggunakan Whoosh untuk ke Bandung karena efisiensi waktu tempuh yang signifikan,” tulisnya.
Kepada para perwira, Luhut menekankan pentingnya keberanian yang terukur, disiplin, dan kemampuan beradaptasi. “Bangsa ini butuh pemimpin yang berani mengambil keputusan, tapi tetap dengan perhitungan matang,” ujarnya.
Sejak beroperasi, Whoosh telah menjalankan lebih dari 40 ribu perjalanan dengan tingkat okupansi rata-rata di atas 70 persen. Aktivitas ekonomi di sekitar stasiun Tegalluar dan Padalarang mulai bergerak: 188 kios dan tenant kini beroperasi, memberi peluang bagi usaha kecil.
KCIC juga mencatat kontribusi pajak dan aktivitas ekonomi di kawasan transit meningkat seiring mobilitas masyarakat.
Meskipun klaim “menutup biaya operasional” masih menunggu verifikasi independen, pernyataan Luhut menegaskan optimisme pemerintah terhadap keberlanjutan proyek infrastruktur strategis yang sebelumnya menuai sorotan terkait utang dan pembiayaan.

0Komentar