![]() |
| Budi Arie Setiadi terpantau sempat unfollow akun Instagram Presiden Prabowo Subianto usai reshuffle kabinet, sebelum akhirnya kembali mem-follow. (Ist) |
Mantan Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, terpantau meng-unfollow akun Instagram pribadi Presiden Prabowo Subianto pada Selasa (9/9/2025) siang. Aksi ini dilakukan tak lama setelah reshuffle kabinet diumumkan di Jakarta.
Tangkapan layar yang memperlihatkan perubahan daftar following Budi Arie pertama kali diunggah akun X @keharyapatihan dan langsung viral. Namun, pada sore harinya, Budi Arie kembali mem-follow akun Prabowo. Beberapa sumber menyebutkan langkah itu dilakukan setelah isu ini ramai dibicarakan di media sosial.
Fenomena unfollow tersebut menuai berbagai reaksi warganet. Sebagian menganggapnya sebagai ekspresi emosional.
Komentar berbada candaan seperti “kek bocil kalau ga diajak main unfollow wkwkwk” hingga sindiran “dari reshuffle kabinet langsung ke reshuffle Instagram, real quick!” banyak bermunculan.
Meski begitu, Budi Arie menegaskan dirinya tidak merasa kaget dengan pencopotan jabatan. Ia menyampaikan baru mengetahui keputusan reshuffle pada Senin (8/9) sore, sekitar pukul 14.30 WIB, setelah rapat kerja dengan DPR.
“Reshuffle adalah hak prerogatif presiden. Selalu dong (mendukung Prabowo). Wong kita yang menangin,” ujarnya. Dalam acara serah terima jabatan, Budi Arie juga menyampaikan permintaan maaf bila ada kebijakan yang kurang sempurna selama menjabat.
Pengamat politik Agung Baskoro menilai pencopotan Budi Arie terkait upaya pemerintah menjaga stabilitas kabinet. Ia menuturkan, Prabowo tidak ingin menterinya terseret masalah hukum, serupa dengan kasus yang menjerat mantan Wamenaker Immanuel “Noel” Ebenezer.
Budi Arie sebelumnya sempat dikaitkan dengan isu judi online saat menjabat Menkominfo, meski ia membantah terlibat.
Setelah reshuffle, Budi Arie menyatakan akan kembali ke organisasi Relawan Pro Jokowi (Projo).
“Saya pulang ke rumah,” katanya, menegaskan akan tetap mengabdi kepada rakyat dan mendukung pemerintahan Prabowo meski tanpa jabatan menteri.
Aktivitas media sosial pejabat negara, termasuk follow dan unfollow akun pribadi, kerap dibaca publik sebagai sinyal politik. Dalam kasus ini, meskipun hanya berlangsung beberapa jam, tindakan Budi Arie langsung menjadi perhatian luas dan memunculkan beragam tafsir di ruang digital.

0Komentar