Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte Macron, mengambil langkah hukum tidak biasa dengan menyerahkan foto-foto kehamilan dan menyusui ke pengadilan Amerika Serikat. Bukti itu diajukan untuk mendukung gugatan pencemaran nama baik terhadap komentator politik sayap kanan AS, Candace Owens, yang menuding Brigitte adalah pria transgender.
Gugatan teregistrasi di Delaware Superior Court pada 23 Juli 2025, menuntut ganti rugi tanpa angka pasti dan menuding Owens melakukan “kampanye penghinaan global” demi keuntungan finansial.
Isu soal identitas Brigitte Macron pertama kali muncul di media sosial pada 2021, ketika beredar klaim bahwa ia lahir sebagai laki-laki bernama Jean-Michel Trogneux.
Klaim itu semakin ramai setelah dua blogger Prancis, Amandine Roy dan Natacha Rey, merilis video di YouTube. Pasangan Macron sempat menggugat keduanya di Prancis.
Putusan tingkat pertama dimenangkan pihak Macron, namun dibatalkan pengadilan banding atas alasan kebebasan berekspresi, bukan karena kebenaran tuduhan. Proses kini berlanjut ke Mahkamah Agung Prancis.
Masuk 2025, Owens menghidupkan ulang tudingan lewat podcast, media sosial, dan penjualan merchandise bertema serupa. Gugatan di AS menegaskan Owens mengabaikan bukti kredibel dan sengaja menyebarkan kebohongan.
Dokumen pengadilan juga mencatat pernyataan lain dari Owens, di antaranya tuduhan bahwa Emmanuel dan Brigitte Macron memiliki hubungan kekerabatan serta Emmanuel Macron dilantik sebagai presiden berkat campur tangan CIA.
Pengacara keluarga Macron, Tom Clare, mengatakan bukti yang diajukan mencakup foto-foto lama dan “bukti ilmiah” yang menunjukkan Brigitte adalah perempuan biologis.
“Kami siap membuktikan bahwa klaim Owens tidak benar. Ibu Negara Prancis bersedia melakukan apa pun untuk menegakkan kebenaran,” ujar Clare seperti dikutip The Guardian (18/9/2025). Ia menambahkan keluarga Macron akan hadir langsung di pengadilan.
Brigitte Macron, kini berusia 72 tahun, adalah mantan guru SMA Emmanuel Macron dan memiliki tiga anak serta tujuh cucu dari pernikahan sebelumnya. Ia menikah dengan Emmanuel Macron pada 2007.
Jean-Michel Trogneux, yang kerap disebut dalam teori konspirasi, disebut dalam gugatan sebagai kakak kandung Brigitte dan tercatat hadir pada pelantikan Macron tahun 2017 dan 2022.
Owens menolak tuduhan dan menyebut gugatan itu sebagai “strategi humas yang buruk”. Melalui akun X, ia menulis, “Atas nama seluruh dunia, saya akan menemui Anda di pengadilan.”
Tim hukumnya juga mengajukan motion to dismiss dengan alasan yurisdiksi dan kebebasan berbicara berdasarkan Amandemen Pertama Konstitusi AS.
Dalam hukum pencemaran nama baik di AS, penggugat yang berstatus figur publik wajib membuktikan adanya actual malice bahwa pernyataan terdakwa dibuat dengan niat jahat atau dengan kesadaran bahwa informasi tersebut salah.
Proses di Delaware ini menjadi sorotan karena akan menguji sejauh mana kebebasan berpendapat melindungi klaim yang tidak terbukti, terutama ketika disiarkan ke audiens global.

0Komentar