![]() |
| Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut Indonesia berpeluang menambah kepemilikan saham Freeport lebih dari 10 persen, bagian dari negosiasi perpanjangan IUPK. (Instagram/@bahlillahadalia) |
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan Indonesia berpotensi menambah kepemilikan saham di PT Freeport Indonesia (PTFI) lebih dari 10 persen. Hal ini disampaikan usai rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Senin (15/9/2025).
Bahlil menyebut negosiasi terbaru dengan pihak Freeport membuka peluang lebih besar dibanding rencana semula.
“Awalnya kan kita sepakat untuk penambahan saham 10 persen Freeport. Tapi tadi berkembang negosiasi yang insyaallah katanya lebih dari itu,” ujarnya.
Ia menambahkan, kepastian jumlah saham tambahan akan diumumkan setelah proses penandatanganan perpanjangan kontrak rampung.
Menurut Bahlil, harga pembelian saham tambahan ini sangat menguntungkan bagi Indonesia.
“Untuk 10 persen lebih, biayanya sangat murah sekali. Karena valuasi asetnya kan kita anggap itu sudah nilai bukunya sangat tipis sekali,” katanya.
Ia sebelumnya juga sempat menyinggung kemungkinan divestasi gratis atau dengan biaya minimal.
Penambahan saham menjadi syarat dalam perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Freeport yang berlaku setelah 2041. Dengan tambahan di atas 10 persen, kepemilikan Indonesia melalui MIND ID berpotensi naik dari 51,23 persen saat ini menjadi minimal 61 persen.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, sebelumnya menekankan pentingnya perpanjangan kontrak operasi tambang. Menurutnya, masih ada cadangan mineral yang belum dikembangkan di tambang Grasberg, Papua Tengah.
“Kalau kontraknya tidak diperpanjang, kontribusi perusahaan sekitar 4 miliar dolar AS per tahun ke pemerintah bisa terhenti,” jelas Tony.
Sejak 2018, Indonesia resmi menjadi pemegang saham mayoritas di Freeport Indonesia setelah MIND ID mengakuisisi 51,23 persen saham dengan nilai 3,85 miliar dolar AS. Sisa saham sebesar 48,77 persen masih dikuasai Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc.
Bahlil memastikan negosiasi tambahan saham ini akan segera dituntaskan.
“Bentar lagi diselesaikan ya,” ujarnya, menegaskan optimisme pemerintah dalam memperkuat posisi di salah satu tambang emas dan tembaga terbesar dunia.

0Komentar