Wakil Presiden Gibran Rakabuming meninjau posko pengungsi banjir di Denpasar, Bali. Ia menekankan perlindungan kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia, serta percepatan pemulihan pendidikan dan layanan publik pascabencana. (Balipost/win)

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meninjau posko pengungsi korban banjir di Kota Denpasar, Bali, Jumat (12/9/2025). Dalam kunjungan yang berlangsung sejak pagi, Gibran menekankan perlunya perhatian khusus bagi kelompok rentan serta percepatan pemulihan fasilitas umum dan pendidikan.

Gibran menyambangi dua lokasi pengungsian, yakni di Banjar Tohpati dan Banjar Sedana Mertha. Di hadapan para pengungsi, ia menegaskan bahwa arahan Presiden Prabowo Subianto jelas: negara harus hadir nyata untuk masyarakat terdampak.

“Saya berpesan agar bayi, anak-anak, lansia, ibu hamil, ibu menyusui, nanti tolong diprioritaskan,” ujar Gibran di hadapan warga.

Ia juga meminta agar sekolah-sekolah segera diperbaiki.

“Pastikan nanti hari Senin kegiatan belajar mengajar bisa berjalan. Jadi adik-adik nanti tetap sekolah, ya. Dan untuk fasilitas umum serta bangunan pemerintah yang rusak, mohon segera diperbaiki kembali agar pelayanan publik tidak terhenti,” katanya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyalurkan bantuan awal sebesar Rp 5 miliar untuk penanganan banjir di Bali. Dana ini mencakup kebutuhan dasar seperti sembako, matras, selimut, hingga peralatan pompa air. Bantuan juga diarahkan untuk perbaikan rumah dan infrastruktur yang rusak.

Kementerian Sosial menyalurkan bantuan logistik senilai lebih dari Rp 2 miliar, termasuk santunan bagi korban meninggal sebesar Rp 15 juta per orang dan Rp 5 juta untuk korban luka. Selain itu, kebutuhan khusus bagi ibu dan perempuan, seperti pembalut, ikut didistribusikan.

Pemerintah Provinsi Bali bersama Pemkot Denpasar mengalokasikan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) sebesar Rp 18 miliar. Dana tersebut dipakai untuk perbaikan rumah warga terdampak serta fasilitas publik. 

Skema bantuan rumah ditetapkan: Rp 30 juta bagi kerusakan sedang, Rp 15 juta untuk kerusakan ringan, sedangkan rumah rusak berat akan diganti dengan unit baru.

Saat tiba sekitar pukul 10.00 Wita, Gibran disambut hangat oleh pengungsi. Ia sempat duduk bersila bersama warga, membagikan makanan siap saji dan kotak mainan untuk anak-anak. Gibran juga mendengarkan keluhan warga terkait kebutuhan mendesak dan memastikan proses ganti rugi rumah akan berjalan sesuai tingkat kerusakan.

Selain penanganan jangka pendek, Gibran menyoroti pentingnya solusi jangka panjang. Ia meminta koordinasi pemerintah pusat dan daerah agar banjir serupa tidak kembali terjadi di Denpasar.

Kunjungan ini turut dihadiri oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta, Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto, dan Kapolda Bali Irjen Pol. Daniel Adityajaya. Kehadiran sejumlah pejabat ini menunjukkan sinergi lintas lembaga dalam upaya pemulihan pascabencana.

Menurut BNPB, personel TNI-Polri juga telah diterjunkan untuk membantu membersihkan lumpur dan reruntuhan pascabanjir. 

“Pemulihan berjalan paralel, baik kebutuhan dasar di pengungsian maupun perbaikan infrastruktur,” kata Suharyanto.

Banjir yang melanda Kota Denpasar sejak awal pekan ini merusak ratusan rumah, sejumlah fasilitas umum, serta membuat ribuan warga mengungsi. Pemerintah menekankan, pemulihan layanan publik dan pendidikan menjadi prioritas agar aktivitas masyarakat segera kembali normal.