![]() |
| BRI dan PLN meluncurkan program pemberdayaan warga binaan Nusakambangan lewat pelatihan konveksi dan pengolahan limbah FABA. (Dok. BRI) |
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan PT PLN meluncurkan program pemberdayaan komprehensif bagi warga binaan di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada 9 September 2025. Program ini dirancang untuk membekali lebih dari 170 warga binaan dengan keterampilan produktif guna mendukung reintegrasi sosial setelah bebas.
PLN memfokuskan pelatihan pada pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA), limbah sisa pembakaran batu bara dari PLTU Adipala. Limbah tersebut diolah menjadi produk konstruksi bernilai ekonomi, seperti paving block dan batako.
Workshop FABA di Nusakambangan kini memiliki dua unit mesin yang mampu menghasilkan hingga 2 juta paving block dan 1 juta batako per tahun. Sebanyak 30 warga binaan sudah aktif mengoperasikan fasilitas ini, dengan total 142 tenaga kerja terlatih.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menilai program ini mampu menciptakan peluang ekonomi baru.
“Kami bangga, warga binaan Lapas Nusakambangan berhasil memanfaatkan limbah menjadi komoditas produktif. Kegiatan ini juga menciptakan lapangan kerja, memberi dampak positif bagi masyarakat, serta menghasilkan produk berkualitas dengan harga kompetitif,” ujarnya saat meninjau fasilitas.
PLN memperkirakan omzet produksi bisa mencapai Rp5,4 miliar per tahun jika beroperasi optimal.
Warga binaan Lapas Terbuka, Kevin Ruben Rafael, ikut mengapresiasi langkah tersebut.
J“Ini sangat membantu kami sebagai warga binaan, karena menambah ilmu pengetahuan. Nanti, ketika kami keluar, ilmu ini bisa bermanfaat bagi kehidupan kami di masyarakat,” katanya.
Sementara itu, BRI berkolaborasi dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK) di bidang konveksi. Fasilitas ini berkapasitas hingga 250 peserta dan dirancang sesuai kebutuhan industri agar warga binaan lebih siap masuk dunia kerja.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, menyebut kerja sama ini sebagai bentuk nyata pemberian kesempatan kedua bagi warga binaan.
“Kolaborasi dengan BRI melalui pembangunan BLK ini menjadi langkah nyata dalam menciptakan kesempatan kedua bagi Warga Binaan Pemasyarakatan. Kami berharap para peserta pelatihan dapat memperoleh keterampilan yang bermanfaat sehingga mampu kembali ke masyarakat dengan lebih produktif, mandiri, dan berdaya saing,” jelasnya.
Direktur Corporate Banking BRI, Riko Tasmaya, menambahkan “Pembangunan Balai Latihan Kerja merupakan bagian dari komitmen BRI dalam mendukung program pemerintah di bidang pemberdayaan masyarakat dan inklusi sosial.”
Selain pelatihan keterampilan, BRI juga mendukung penanaman 360 ribu pohon kelapa secara nasional, dengan pusat kegiatan di Nusakambangan. Di pulau tersebut, sebanyak 25.889 bibit ditanam di sepanjang jalan utama, dengan potensi perluasan hingga 500 hektare sesuai arahan Badan Pangan Nasional.
Agus Andrianto menegaskan program ini bagian dari upaya mengubah citra Nusakambangan. Saat ini, sekitar 115 hektare lahan dioptimalkan untuk pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan.
“Kami ingin mewujudkan konsep sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Di satu sisi, kami membina Warga Binaan dengan pelatihan dan pemberdayaan. Di sisi lain, kami turut berkontribusi dalam ketahanan pangan nasional sebagaimana ditekankan oleh Presiden Prabowo Subianto,” tegas Agus.
Darmawan Prasodjo menambahkan bahwa Nusakambangan akan dijadikan percontohan nasional.
“Nusakambangan akan menjadi episentrum kegiatan ekonomi sekaligus pusat pemberdayaan masyarakat,” ucapnya.

0Komentar