Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution meminta Garuda Indonesia memutar lagu daerah dan mempromosikan produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) khas Sumut di dalam pesawat. Usulan itu disampaikan saat audiensi Pemprov Sumut dengan jajaran Garuda Indonesia Branch Office Medan di Kantor Gubernur, Medan, Senin (9/9/2024).
Dalam pertemuan tersebut, Bobby menekankan pentingnya menghadirkan pengalaman khas Sumut bagi penumpang. Lagu daerah, menurutnya, bisa diputar pada momen tertentu.
“Seperti memutar lagu daerah Sumut di pesawat, saat mau take off atau landing, jadi bisa menandakan akan berangkat atau tiba di Sumut,” ujar Bobby.
Selain musik, Bobby juga mendorong agar produk UMKM dapat masuk ke dalam layanan penerbangan. Ia menyebut makanan khas daerah maupun kerajinan tradisional bisa menjadi sarana promosi.
“Jadi bagian promosi UMKM, mungkin bisa masuk dari makanannya asli dari Sumut,” katanya.
Pertemuan ini turut dihadiri Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Effendy Pohan, Plt Kepala Dinas Perhubungan Moettaqien Hasrimi, serta Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, dan Ekonomi Kreatif Yuda P. Setiawan.
Beberapa produk yang diusulkan antara lain kuliner khas Sumut, tas bermotif ulos sadum dari Kabupaten Toba, tas kulit ular dari Langkat, serta tenun dan songket dengan motif khas Toba, Karo, hingga Melayu Asahan.
Bobby juga menyoroti potensi pariwisata, khususnya Danau Toba, yang baru saja kembali memperoleh status “green card” sebagai UNESCO Global Geopark.
“Garuda juga bisa support pariwisata Sumut, salah satunya Danau Toba. Mungkin kalau boleh bisa didukung, juga destinasi wisata lain di Sumut,” tutur Bobby.
Pihak Garuda Indonesia menyambut baik usulan tersebut. General Manager Garuda Indonesia Branch Office Medan, Agny Galus Pratama, menyatakan kesiapan maskapai untuk berkolaborasi.
“Tentu (kita) siap kolaborasi dengan Pemprov Sumut terkait mempromosikan kekayaan dan kebudayaan Sumut,” ucap Agny.
Selain itu, di hari yang sama Bobby juga mendorong program Perhutanan Sosial Sumatera Utara. Ia menyinggung potensi ekonomi dari komoditas seperti kemenyan di dataran tinggi serta mangrove di pesisir Batu Bara.
Langkah ini dinilai sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi yang melibatkan pariwisata, budaya, hingga pengelolaan sumber daya alam.

0Komentar