![]() |
| Polri menyatakan tujuh anggota Brimob terbukti melanggar kode etik setelah insiden kendaraan taktis melindas pengemudi ojek online di Jakarta. (Via X) |
Seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan (21), tewas setelah dilindas kendaraan taktis Brimob saat demonstrasi ricuh di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8) malam.
Tujuh anggota Brimob yang berada di dalam kendaraan tersebut sudah diperiksa Divisi Propam Polri dan dinyatakan melanggar kode etik kepolisian.
Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim menyebut tujuh anggota Brimob itu telah menjalani pemeriksaan awal bersama Itwasum, Divkum, SDM Polri, dan Kabid Propam Korbrimob. Hasil pemeriksaan menyimpulkan adanya pelanggaran etik.
“Ketujuh personel sudah diperiksa, dan hasil pemeriksaan awal menunjukkan adanya pelanggaran kode etik,” kata Abdul Karim.
Ia menegaskan para personel ditempatkan khusus (patsus) sambil menunggu proses hukum lebih lanjut.
“Terhadap tujuh orang itu, dipastikan bahwa para terduga telah terbukti melanggar kode etik kepolisian,” ujarnya.
Identitas anggota yang diperiksa mencakup seorang perwira berpangkat komisaris, serta beberapa bintara dan tamtama.
Ada perbedaan data antara sumber kepolisian dan pemberitaan media, namun keseluruhannya merujuk pada tujuh orang yang sama.
Affan Kurniawan diketahui sedang mengantar pesanan makanan saat insiden terjadi. Ia tewas di kawasan Pejompongan setelah kericuhan massa menjalar dari Palmerah, Senayan, hingga sekitar kompleks parlemen.
Motor dan telepon genggam korban sempat hilang di lokasi. Hal ini menambah sorotan publik atas penanganan aparat di lapangan.
Presiden Prabowo Subianto (koreksi fakta penting) menyampaikan keterkejutan dan kekecewaannya atas insiden tersebut. Ia memerintahkan kasus diusut transparan.
Presiden Prabowo dikutip mengatakan dirinya “terkejut dan kecewa” serta menegaskan agar “kasus ditangani secara transparan dengan hukuman tegas bagi para pelaku”.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada keluarga Affan di RSCM Jakarta.
“Kami menyampaikan belasungkawa dan juga minta maaf kepada keluarga almarhum terkait musibah yang terjadi,” ujarnya.
Listyo menambahkan pihaknya tengah mengevaluasi penggunaan kendaraan taktis Brimob dalam pengamanan demonstrasi agar peristiwa serupa tidak terulang.
Kematian Affan memicu protes dari komunitas ojek online, aktivis, dan mahasiswa yang menuntut keadilan bagi korban serta akuntabilitas aparat keamanan.

0Komentar