Pemerintahan Presiden Donald Trump mencabut otorisasi ekspor khusus yang selama ini memungkinkan Intel, Samsung, dan SK Hynix menerima peralatan pembuat chip canggih dari Amerika Serikat untuk fasilitas mereka di Tiongkok tanpa lisensi individu.
Kebijakan baru ini diumumkan oleh Biro Industri dan Keamanan (BIS) Departemen Perdagangan AS pada Kamis (28/8).
Wakil Menteri Perdagangan untuk Industri dan Keamanan, Jeffrey Kessler, menjelaskan langkah tersebut bertujuan memperketat pengawasan ekspor semikonduktor.
“Pemerintahan Trump berkomitmen untuk menutup celah pengawasan ekspor terutama yang menempatkan perusahaan AS pada posisi kurang menguntungkan secara kompetitif,” kata Kessler.
Menurutnya, aturan lama yang diterapkan sejak era Presiden Joe Biden memberi keuntungan bagi perusahaan asing karena mereka bisa mengakses peralatan manufaktur semikonduktor tanpa izin khusus.
Pencabutan ini membuat Samsung China Semiconductor Co. Ltd. dan SK hynix Semiconductor (China) Ltd. keluar dari program Validated End-User (VEU). Program tersebut sebelumnya mempermudah pembelian peralatan tanpa proses izin berlapis.
Samsung dan SK Hynix mengoperasikan pabrik besar di Tiongkok yang memproduksi memori DRAM dan NAND flash untuk pasar global. Intel juga termasuk dalam daftar, meski awal 2025 telah menjual fasilitas memori NAND di Dalian ke SK Hynix.
Kini perusahaan-perusahaan tersebut diwajibkan mengajukan lisensi ekspor individu untuk setiap pembelian peralatan baru.
Pemerintah AS memberi masa transisi 120 hari dan menyatakan akan menyetujui lisensi untuk perawatan fasilitas yang sudah ada, namun tidak untuk ekspansi kapasitas atau peningkatan teknologi.
Pengumuman ini langsung menekan saham perusahaan pemasok mesin semikonduktor asal AS.
Saham Lam Research turun 3,7%, Applied Materials melemah 1,9%, sementara KLA Corp terkoreksi 2% pada perdagangan setelah pengumuman.
Applied Materials tercatat mendapatkan lebih dari 37% pendapatannya dari Tiongkok pada tahun 2024, sehingga kebijakan baru ini berpotensi memengaruhi kinerja penjualannya.
Analis memperkirakan langkah ini akan membuka peluang bagi produsen peralatan Tiongkok untuk mengisi kekosongan pasokan di pasar domestik.
Selain itu, kebijakan ini juga bisa menguntungkan Micron Technology, produsen chip memori asal AS yang bersaing langsung dengan Samsung dan SK Hynix.
Dengan kontribusi besar fasilitas di Tiongkok terhadap pasokan global DRAM dan NAND, perubahan kebijakan ekspor AS diperkirakan akan berdampak luas pada rantai pasok semikonduktor internasional.

0Komentar