![]() |
| Pemerintah izinkan SPBU Shell dan BP membeli BBM dari Pertamina setelah stok kosong akhir Agustus 2025 demi menjaga pasokan energi nasional. (ANTARA FOTO) |
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengizinkan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta Shell dan BP membeli bahan bakar minyak (BBM) dari PT Pertamina (Persero). Kebijakan ini diambil setelah sejumlah SPBU swasta mengalami kekosongan stok sejak akhir Agustus 2025.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan langkah tersebut bertujuan menjaga ketersediaan energi nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor.
"Kalau ada yang masih kurang, ya silakan beli di Pertamina," ujar Bahlil di Jakarta, Jumat (29/8/2025).
Sejak 26 Agustus 2025, beberapa SPBU Shell mengalami kekosongan stok untuk produk Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+. Kondisi ini terjadi di sejumlah lokasi, termasuk Depok, Jakarta Selatan, dan Tangerang Selatan.
President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, membenarkan hal tersebut.
"SPBU Shell tetap melayani para pelanggan dengan produk BBM Shell V-Power Diesel dan layanan lainnya, termasuk Shell Select, Shell Recharge, bengkel, dan pelumas Shell," jelasnya.
Situasi serupa juga dialami SPBU BP-AKR yang melaporkan keterbatasan pasokan untuk produk BP Ultimate dan BP 92.
Pemerintah sebelumnya telah memberikan tambahan kuota impor BBM bagi SPBU swasta sebesar 10 persen pada 2025 dibandingkan tahun 2024. Sebagai contoh, jika perusahaan mendapat kuota 100 juta kiloliter tahun lalu, maka tahun ini menjadi 110 juta kiloliter.
Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tri Winarno, menegaskan hal tersebut.
"Sudah ada tambahan impor untuk SPBU swasta 10 persen. Kemudian apabila terjadi kekurangan, silakan ambil dari Pertamina," katanya.
Menurut Bahlil, opsi membeli ke Pertamina juga dimaksudkan menjaga neraca perdagangan Indonesia. Ia menilai stok BBM di kilang Pertamina masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Saya harus menjaga neraca komoditas. Salah satu indikator kita punya lifting dan produksi kita baik adalah mengurangi impor, bukan menambah impor. Habiskan dulu dong stoknya," ujar Bahlil.
Sementara itu, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat memastikan seluruh SPBU Pertamina di wilayah Jakarta beroperasi normal dan tidak mengalami gangguan pasokan.
Langkah pemerintah ini, menurut Bahlil, bukan bentuk diskriminasi terhadap SPBU swasta, melainkan strategi memperkuat peran Pertamina sebagai badan usaha milik negara di sektor energi.

0Komentar