![]() |
| Senator AS Lindsey Graham bantah Israel lakukan genosida di Gaza, peringatkan Amerika akan kena “sanksi Tuhan” jika hentikan dukungan. (Flickr/CC BY-SA 2.0) |
Senator Amerika Serikat (AS) Lindsey Graham menegaskan bahwa Israel tidak melakukan genosida di Gaza. Ia bahkan memperingatkan bahwa jika Washington menghentikan dukungan terhadap sekutunya tersebut, konsekuensinya akan sangat besar, termasuk secara spiritual.
Pernyataan itu disampaikan Graham dalam pidato di acara Silver Elephant Gala Partai Republik South Carolina, 9 Agustus 2025. Dalam paparannya, ia menyebut Israel memiliki kemampuan militer untuk melakukan genosida namun memilih tidak melakukannya.
“Jika Israel ingin melakukan genosida, mereka bisa. Mereka punya kemampuan untuk itu. Mereka memilih untuk tidak melakukannya,” ujar Graham, dikutip dari Israel National News. “Hamas akan melakukan genosida dalam 30 detik jika bisa. Mereka hanya tidak punya kemampuan. Itulah perbedaan besarnya.”
Senator asal South Carolina tersebut juga mengaitkan sikap politik luar negeri AS dengan keyakinan religiusnya. Menurutnya, dukungan terhadap Israel tidak hanya bersifat strategis tetapi juga fundamental bagi keberlangsungan Amerika.
“Jika Amerika menarik colokan dari Israel, Tuhan akan menarik colokan dari kita,” tegasnya, sebagaimana dilaporkan Mediaite.
Pernyataan Graham datang di tengah meningkatnya sorotan global terhadap operasi militer Israel di Gaza yang telah berlangsung berbulan-bulan. Laporan dari sejumlah lembaga HAM dan PBB menuding adanya pelanggaran serius terhadap warga sipil Palestina, namun Israel dan pendukungnya membantah tuduhan tersebut.
Reaksi publik pun terbelah. Pendukung Graham melihat ucapannya sebagai pembelaan moral terhadap Israel di tengah tekanan internasional. Sebaliknya, pihak yang menentang menilai pernyataan itu mengabaikan temuan organisasi internasional yang menyoroti dampak kemanusiaan di Gaza.
Hingga saat ini, pemerintahan Presiden Donald Trump belum memberikan komentar resmi atas pernyataan Graham. Meski demikian, kebijakan luar negeri Washington masih menunjukkan dukungan penuh terhadap Israel, termasuk bantuan militer dan diplomatik di forum internasional.
Menurut data Kementerian Pertahanan AS, sejak awal konflik terbaru meletus pada Oktober 2023, Washington telah menyalurkan bantuan militer senilai lebih dari US$14 miliar kepada Israel.
Dukungan ini mencakup sistem pertahanan udara, amunisi presisi, dan bantuan intelijen yang disebut sebagai bagian dari “komitmen keamanan jangka panjang” AS terhadap sekutunya di Timur Tengah tersebut.

0Komentar