Eko Patrio minta maaf setelah videonya berakting sebagai DJ dengan sound horeg menuai kritik publik usai kontroversi joget di Sidang Tahunan MPR 2025. (Instagram)

Video parodi yang diunggah Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) sekaligus anggota DPR, Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio, kembali memicu sorotan publik. 

Dalam video berdurasi singkat yang diunggah melalui akun TikTok @ekopatriosuper, Eko tampil sebagai DJ dengan latar musik berkapasitas besar atau sound horeg. Beberapa orang mengenakan seragam partai terlihat ikut berjoget dalam video tersebut.

Kontroversi ini muncul hanya berselang beberapa hari setelah rekaman Eko Patrio bersama sejumlah anggota DPR berjoget di rangkaian Sidang Tahunan MPR 2025 menjadi viral. 

Aksi tersebut menuai kecaman karena dinilai tidak menunjukkan empati di tengah kondisi masyarakat yang belum sepenuhnya pulih secara ekonomi. Publik menilai sikap tersebut kurang pantas dan mempertegas jarak antara wakil rakyat dan konstituennya.

Alih-alih meredakan polemik, unggahan video parodi itu justru dianggap memperburuk situasi. Banyak warganet menilai konten tersebut menunjukkan kurangnya introspeksi dan sikap menantang di tengah kritik yang sedang diarahkan kepadanya. 

Komentar bernada kecaman pun kembali membanjiri media sosial, mengaitkan perilaku itu dengan minimnya kepekaan anggota DPR terhadap situasi masyarakat.

Menanggapi sorotan tersebut, Eko Patrio menyampaikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa video parodi itu tidak dibuat untuk menanggapi kritik publik, melainkan bagian dari acara internal pembubaran panitia 17 Agustus-an. 

"Enggak ada (maksud apa-apa). Malah jauh banget itu (tafsirnya). Seandainya ada yang bagaimana-bagaimana, ya saya sebagai pribadi minta maaf lah," ujar Eko di Senayan Park, Jakarta, Minggu (24/8/2025) malam seperti dikutip dari kompas.com.

Eko juga membantah adanya pesan tersirat dalam unggahan tersebut. "Enggak ada maksud apa-apa. Memang itu kemarin kan kita acara pembubaran panitia 17 Agustus-an," imbuhnya. 

Ia menekankan bahwa tidak ada niatan untuk menantang masyarakat, serta menyampaikan permintaan maaf apabila konten itu menyinggung pihak tertentu.

Meski permintaan maaf telah disampaikan, sentimen negatif belum sepenuhnya mereda. Di berbagai platform media sosial, banyak komentar menyebutkan bahwa kejadian ini mempertegas sorotan publik terhadap perilaku anggota DPR yang kerap dianggap kurang peka. 

Sebagian warganet bahkan menyebut video tersebut menambah daftar panjang insiden yang merusak citra lembaga legislatif di mata masyarakat.