![]() |
Laporan Bank of America menyebut Gen Z akan menjadi generasi terkaya pada 2035 dengan pendapatan global mencapai $74 triliun pada 2040. (KATADATA/Adi Maulana Ibrahim) |
Generasi Z, yang mencakup individu kelahiran antara 1997 hingga 2012, diprediksi akan menjadi generasi paling kaya dalam sejarah umat manusia sekitar tahun 2035. Prediksi ini didasarkan pada laporan Bank of America Institute yang memperkirakan bahwa pendapatan global Gen Z akan meningkat secara signifikan dari $9 triliun pada 2023 menjadi $36 triliun pada 2030, dan bahkan mencapai $74 triliun pada tahun 2040.
Peningkatan luar biasa ini bukan hanya karena bertambahnya jumlah anggota Gen Z yang memasuki dunia kerja, tetapi juga karena berbagai faktor struktural yang menguntungkan mereka secara ekonomi.
Salah satu faktor utama yang mendorong proyeksi kekayaan ini adalah transfer kekayaan lintas generasi dalam skala masif. Diperkirakan sekitar $84 triliun akan berpindah tangan dari generasi Baby Boomer dan Silent Generation ke Milenial dan Gen Z hingga tahun 2045.
Dari jumlah tersebut, Gen Z sendiri diperkirakan akan menerima sekitar $15 triliun. Transfer ini akan memperkuat posisi finansial Gen Z secara signifikan, apalagi jika dikombinasikan dengan strategi investasi yang cerdas dan dukungan teknologi finansial yang berkembang pesat.
Keunggulan Gen Z dalam hal literasi digital dan adaptasi terhadap teknologi mutakhir menjadi pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi mereka. Lahir dan tumbuh besar di era internet dan media sosial, generasi ini sangat fasih dalam memanfaatkan platform digital untuk menciptakan dan mengelola kekayaan.
Mereka tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga kreator dan pelaku utama dalam berbagai sektor berbasis digital seperti fintech, kecerdasan buatan, e-commerce, dan industri kreatif. Tingginya partisipasi dalam pendidikan tinggi juga memperkuat peluang mereka mengakses pekerjaan dengan pendapatan tinggi di sektor-sektor ini.
Selain itu, Gen Z mencatat pertumbuhan upah tahunan tertinggi dibanding generasi lainnya. Data dari Bank of America menunjukkan bahwa upah mereka meningkat hampir 8% per tahun, jauh melampaui generasi sebelumnya.
Lonjakan ini mencerminkan meningkatnya permintaan terhadap keahlian dan fleksibilitas Gen Z dalam menghadapi dinamika ekonomi global, khususnya di sektor teknologi, media, dan keuangan.
Namun, meskipun memiliki potensi besar untuk menjadi generasi paling makmur sepanjang sejarah, Gen Z juga menghadapi berbagai tantangan struktural dan sosial yang tidak bisa diabaikan. Kenaikan biaya hidup, khususnya dalam sektor perumahan dan pendidikan, telah membuat banyak anggota Gen Z kesulitan menabung dan berinvestasi.
Selain itu, ketidakpastian ekonomi global, inflasi, serta pasar kerja yang semakin kompetitif juga menjadi hambatan serius dalam perjalanan mereka menuju kemapanan finansial.
Di sisi lain, tingkat literasi keuangan Gen Z masih menjadi tantangan tersendiri. Meskipun mereka unggul dalam penggunaan aplikasi finansial dan investasi digital, masih banyak dari mereka yang belum memiliki pemahaman mendalam tentang perencanaan keuangan jangka panjang, pengelolaan risiko, dan strategi investasi yang berkelanjutan.
Jika tidak diimbangi dengan edukasi dan kebijakan yang tepat, peluang kekayaan yang tersedia justru dapat menimbulkan ketimpangan dan ketidakstabilan finansial di kemudian hari.
Dengan potensi ekonomi yang luar biasa dan tantangan yang kompleks, masa depan Gen Z sangat bergantung pada bagaimana mereka dan pihak-pihak terkait mengelola transisi kekayaan dan perkembangan teknologi secara inklusif dan berkelanjutan.
Apabila mampu menghadapi tantangan ini dengan strategi yang tepat, Gen Z bukan hanya akan menjadi generasi paling kaya dalam sejarah, tetapi juga menjadi penggerak utama dalam membentuk ekonomi global yang lebih modern, adil, dan berorientasi masa depan.
0Komentar