![]() |
| Pertamina Patra Niaga meraih penghargaan dari INACA atas pengembangan bahan bakar pesawat ramah lingkungan berbasis minyak jelantah. (Dok.PPN) |
Pertamina Patra Niaga meraih penghargaan The Most Outstanding Efforts and Commitment to Indonesia's Aviation Excellence dari Indonesia National Air Carriers Association (INACA) atas pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbahan minyak jelantah.
Penghargaan tersebut diberikan pada acara peringatan HUT ke-55 INACA di Jakarta, Rabu (15/10), sebagai bentuk apresiasi terhadap upaya perusahaan dalam mendorong transformasi energi bersih di sektor penerbangan nasional.
Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga Pertamina Patra Niaga, Alimuddin Baso, menyebut penghargaan ini menjadi bukti konsistensi perusahaan dalam mendukung penerbangan berkelanjutan.
“Penghargaan ini menjadi wujud apresiasi atas komitmen Pertamina Patra Niaga dalam melayani industri penerbangan, serta menegaskan pentingnya sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memberikan kontribusi terbaik bagi pelanggan,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Produk SAF Pertamina dikembangkan dari minyak jelantah atau Used Cooking Oil (UCO) melalui teknologi co-processing di Kilang Pertamina Cilacap.
Bahan bakar ramah lingkungan ini telah memenuhi standar internasional ASTM D1655 dan DefStan 91-091, menjadikannya SAF pertama di Asia Tenggara yang memperoleh sertifikasi resmi.
Sebelumnya, pada Agustus 2025, Pelita Air telah melakukan penerbangan perdana dengan menggunakan campuran 2,5% SAF produksi Pertamina untuk rute Jakarta–Bali.
Uji coba tersebut menunjukkan bahan bakar ini mampu menekan emisi karbon hingga 84% dibandingkan avtur konvensional tanpa memerlukan modifikasi mesin pesawat.
Pertamina Patra Niaga saat ini mengoperasikan 72 Aviation Fuel Terminal (AFT) di seluruh Indonesia. Fasilitas tersebut menjadi tulang punggung distribusi bahan bakar pesawat dari bandara utama hingga bandara perintis, menjaga konektivitas udara dan mendukung pergerakan ekonomi daerah.
Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja, menyampaikan apresiasi terhadap peran aktif Pertamina Patra Niaga dalam memperkuat kolaborasi dan inovasi di sektor aviasi nasional.
“Pengembangan dan penerapan SAF ini adalah langkah nyata mendukung transisi energi di sektor penerbangan sekaligus mempercepat pencapaian target Indonesia Net Zero Emission 2060,” kata Denon.
Langkah Pertamina Patra Niaga ini menjadi tonggak penting bagi industri aviasi Tanah Air yang tengah berupaya menekan jejak karbon.
Melalui sinergi dengan berbagai pihak, Indonesia menempatkan diri sebagai salah satu pelopor penggunaan bahan bakar berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara.

0Komentar