Luhut Binsar Pandjaitan meminta Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk tidak menarik anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG). (Diskominfo Kota Bandung)

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan meminta Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk tidak menarik atau mengalihkan anggaran Badan Gizi Nasional (BGN), menyusul kekhawatiran soal lambatnya penyerapan dana Program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Permintaan itu disampaikan Luhut usai bertemu Kepala BGN Dadan Hindayana di Kantor DEN, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2025).

“Penyerapan anggarannya sekarang kelihatan sangat membaik, sehingga Menteri Keuangan enggak perlu nanti ngambil-ngambil anggaran yang tidak terserap,” ujar Luhut kepada wartawan usai pertemuan.

Data BGN menunjukkan hingga 3 Oktober 2025, realisasi anggaran lembaga itu telah mencapai Rp21,64 triliun atau 34% dari total pagu tahun ini. Khusus program MBG, penyerapan anggaran tercatat Rp18,63 triliun atau sekitar 37% dari target penerima manfaat dalam sembilan bulan pertama.

Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, Astera Primanto Bhakti, mengonfirmasi adanya percepatan signifikan dalam dua bulan terakhir. 

Ia mencatat penyerapan dana MBG dari Agustus ke September 2025 melonjak hingga tiga kali lipat. Percepatan ini didorong oleh penempatan staf khusus dari Kementerian Keuangan di lingkungan BGN untuk mempercepat proses pencairan.

Selain itu, hingga 1 Oktober 2025, BGN telah membentuk 10.012 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG di berbagai daerah, melampaui target awal sebanyak 10.000 unit. 

Setiap SPPG dapat menyerap dana antara Rp900 juta hingga Rp1 miliar per bulan, tergantung kapasitas dan jumlah penerima manfaat.

Meski menunjukkan tren positif, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan akan terus memantau penyerapan anggaran hingga akhir Oktober sebelum memutuskan apakah akan dilakukan pengurangan atau tidak.

“Kalau bisa diserap ya sudah, nggak dikurangi. Kalau bagus ya nambah. Tapi kalau nanti kita perkirakan nggak terserap sampai akhir Desember, ya dikurangi,” kata Purbaya di Surabaya, Kamis (2/10/2025).

Sebelumnya pada 19 September 2025, Purbaya sempat menyatakan akan mengalihkan anggaran MBG yang tidak terserap ke program lain, termasuk bantuan pangan beras 10 kilogram. Pernyataan itu disebut telah mendapat persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto.

Luhut menilai program MBG memiliki peran strategis dalam menggerakkan ekonomi rakyat. Ia bahkan mengutip pernyataan Purbaya sendiri bahwa perputaran dana di tingkat bawah dapat memberi dorongan ekonomi yang signifikan.

“Kalau uang itu berputar di bawah, itu kan menggerakkan ekonomi,” ujarnya.

Sejak diluncurkan, program MBG disebut telah menciptakan sekitar 380.000 lapangan kerja baru di berbagai sektor, mulai dari penyediaan bahan pangan hingga logistik distribusi.

Meski perdebatan mengenai realokasi anggaran masih berlangsung, pemerintah memastikan evaluasi terus dilakukan agar dana yang dialokasikan benar-benar terserap dan memberi manfaat maksimal bagi masyarakat.