Rusia dan Belarus meluncurkan latihan militer Zapad-2025 pada 12 September di dekat perbatasan NATO. Polandia menutup perbatasan dengan Belarus, sementara negara-negara anggota NATO menggelar latihan tandingan. (Sergey Kozlov/EPA)

Rusia dan Belarus akan gelar latihan militer Zapad-2025 pada 12 September di dekat perbatasan timur NATO. Manuver yang disebut mencakup simulasi senjata nuklir itu mendorong Polandia menutup seluruh pos perbatasannya dengan Belarus dan memicu latihan tandingan besar-besaran dari negara-negara anggota NATO.

Perdana Menteri Polandia Donald Tusk pada 9 September mengumumkan bahwa perbatasan Polandia-Belarus resmi ditutup sejak tengah malam 11 September. 

“Kami tidak bisa mengabaikan manuver yang sangat agresif dan berlangsung sangat dekat dengan perbatasan Polandia,” ujarnya. 

Penutupan itu mencakup jalur kereta api dan akan berlaku hingga pemerintah menilai ancaman terhadap warga Polandia tidak lagi ada.

Kementerian Pertahanan Belarus menegaskan bahwa Zapad-2025 melibatkan sekitar 13.000 pasukan. Menteri Pertahanan Viktor Khrenin menyatakan latihan ini juga mencakup “skenario pengerahan senjata nuklir” dan uji coba rudal hipersonik jarak menengah Oreshnik milik Rusia, yang rencananya akan dikirim ke Belarus pada akhir 2025.

Namun, analis NATO menduga jumlah personel yang terlibat jauh lebih besar. Pengalaman pada latihan Zapad sebelumnya menunjukkan angka resmi biasanya lebih kecil dibanding partisipasi nyata. 

Pada 2021, Rusia dan Belarus melaporkan hanya 12.800 pasukan, namun pengamatan NATO memperkirakan hingga 200.000 personel ikut ambil bagian di berbagai lokasi.

Fokus latihan tahun ini dinilai mengarah ke Celah Suwałki, koridor sepanjang 65 kilometer yang menghubungkan Polandia dan Lituania. Jalur ini menjadi titik paling rawan NATO karena menjadi satu-satunya akses darat ke negara-negara Baltik. 

Analis militer Barat memperingatkan bahwa jalur tersebut bisa diputus dengan cepat jika pasukan Rusia dari Kaliningrad dan Belarus bergerak bersamaan.

Sebagai respons, sekutu NATO menggelar latihan skala besar. Polandia meluncurkan Iron Defender-25 sejak 1 September dengan melibatkan lebih dari 30.000 tentara dan 600 peralatan tempur. Latihan ini berlangsung hingga akhir bulan, menguji kesiapan pertahanan Polandia dengan mengambil pelajaran dari perang di Ukraina.

Di Lituania, latihan Thunder Strike dimulai awal September dan akan berjalan dua bulan, melibatkan 17.000 personel dari dalam negeri maupun negara sekutu. Pemerintah Lituania juga memperketat pengamanan perbatasan dengan menambah patroli dan sistem pemantauan.

Konsentrasi pasukan di perbatasan timur NATO kini disebut sebagai yang terbesar dalam beberapa dekade. Pejabat Eropa menilai latihan Zapad-2025 bukan hanya soal kesiapan militer, tetapi juga pesan tekanan psikologis terhadap anggota NATO di kawasan.