Wapres Gibran menegaskan ruang laktasi di kereta lebih prioritas daripada gerbong perokok, menanggapi usulan DPR soal fasilitas perokok. (IDN Times/Larasati Rey)

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa penyediaan ruang laktasi dan ruang ganti popok untuk bayi di kereta jarak jauh jauh lebih mendesak dibandingkan usulan gerbong khusus perokok.

Pernyataan ini disampaikan Gibran sebagai respons atas usulan anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKB, Nasim Khan, yang sebelumnya mengajukan ide adanya gerbong khusus bagi penumpang perokok saat rapat dengar pendapat dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Nasim beralasan, perjalanan kereta jarak jauh bisa memakan waktu hingga 8 jam atau lebih. Menurutnya, penumpang dari kalangan perokok memerlukan ruang khusus untuk merokok. 

Ia bahkan menilai wacana tersebut dapat memberi keuntungan tambahan bagi KAI karena besarnya jumlah perokok di masyarakat.

Namun, PT KAI menolak mentah-mentah usulan tersebut. Pihak operator menegaskan bahwa seluruh rangkaian kereta api adalah kawasan bebas asap rokok sesuai regulasi yang berlaku. 

Kebijakan ini dinilai penting untuk menjaga kenyamanan, keamanan, dan kesehatan seluruh penumpang.

Gibran menyuarakan pandangan senada. Menurutnya, kebijakan transportasi publik harus berbasis skala prioritas. 

Ia menekankan bahwa penyediaan fasilitas ramah keluarga seperti ruang laktasi, ruang ganti popok, serta sarana penunjang bagi ibu hamil, lansia, dan penyandang disabilitas, lebih urgen untuk diwujudkan.

“Kebutuhan ibu menyusui dan bayi harus jadi prioritas utama. Fasilitas ramah keluarga akan lebih bermanfaat bagi masyarakat luas dan menciptakan perjalanan yang sehat, aman, serta inklusif,” ujar Gibran.

Ia juga menilai bahwa ide gerbong perokok tidak selaras dengan arah kebijakan pemerintah, khususnya program prioritas di bidang kesehatan masyarakat. 

Menurut Gibran, pelayanan transportasi publik perlu mendukung terciptanya lingkungan bebas asap rokok demi keselamatan dan kenyamanan semua penumpang.

Dengan sikap tegas KAI dan pernyataan Wapres Gibran, wacana gerbong khusus perokok dipastikan sulit terealisasi dalam waktu dekat. 

Sebaliknya, sorotan kini mengarah pada bagaimana operator transportasi dapat meningkatkan fasilitas ramah keluarga di perjalanan jarak jauh.