![]() |
| Danantara akan menerbitkan Patriot Bond Rp50 triliun pada Oktober 2025 untuk mendukung pembiayaan pembangunan nasional dan proyek energi. (Danantara Indonesia) |
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) mengumumkan rencana penerbitan Patriot Bond senilai Rp50 triliun (US$3,1 miliar) pada Oktober 2025. Instrumen ini ditawarkan melalui skema private placement dengan kupon 2%, lebih rendah dari yield obligasi pemerintah maupun suku bunga acuan Bank Indonesia.
Chief Investment Officer Danantara, Pandu Sjahrir, menyatakan penerbitan ini merupakan langkah strategis memperkuat kolaborasi pemerintah dan dunia usaha dalam pembiayaan pembangunan.
“Danantara menjalankan mandat dengan prinsip kehati-hatian, transparansi, dan tata kelola yang baik,” ujarnya pada Selasa (26/8/2025).
Patriot Bond akan diterbitkan dalam dua seri masing-masing senilai Rp25 triliun, dengan tenor 5 tahun dan 7 tahun.
Kupon 2% yang ditawarkan jauh di bawah yield obligasi pemerintah sejenis, yakni 5,8% hingga 6,1%, serta di bawah suku bunga acuan Bank Indonesia yang berada di level 5%.
Mandiri Sekuritas ditunjuk sebagai manajer penerbitan. Karena imbal hasilnya lebih rendah dari pasar, instrumen ini ditujukan bagi investor institusi nasional yang bersedia menerima pengembalian minimal sebagai bentuk dukungan terhadap sovereign wealth fund yang berada langsung di bawah Presiden Prabowo Subianto.
Menurut laporan Bloomberg yang dikutip sejumlah media, skema ini dimaksudkan sebagai instrumen pembiayaan jangka panjang dengan basis partisipasi sukarela.
Sejumlah pengusaha besar Indonesia menyatakan dukungan terhadap Patriot Bond. Prayogo Pangestu menilai inisiatif ini memberi kesempatan dunia usaha untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan.
“Inisiatif Danantara melalui Patriot Bonds memberi kesempatan bagi dunia usaha untuk berkontribusi dalam transformasi ekonomi nasional dengan tata kelola yang baik dan berkelanjutan,” katanya.
Sementara itu, Franky Widjaja menilai instrumen ini menghadirkan manfaat ganda karena memperkuat kolaborasi pemerintah dan swasta sekaligus memberikan kepastian investasi.
Pengusaha lain, Boy Thohir, menekankan nilai gotong royong dalam program ini. Ia menyebut dukungannya diberikan karena obligasi ini akan mendanai proyek waste-to-energy yang dinilai bermanfaat langsung bagi masyarakat.
Danantara menyatakan dana hasil penerbitan akan diarahkan ke sektor-sektor produktif, termasuk transisi energi, penciptaan lapangan kerja, serta proyek yang mendukung keberlanjutan lingkungan.
Fokus utama adalah pembangunan fasilitas waste-to-energy di dalam negeri serta menopang investasi strategis jangka panjang.
Pandu Sjahrir menegaskan Patriot Bond mengedepankan prinsip partisipasi sukarela. “Ini adalah panggilan gotong royong bagi dunia usaha Indonesia untuk menukar sebagian keuntungan jangka pendek dengan warisan jangka panjang berupa kemandirian, keberlanjutan, dan kesejahteraan bangsa,” ujarnya.

0Komentar