Penemuan mengejutkan dari seorang dokter gigi asal London berhasil mengungkap kode geometris tersembunyi dalam sketsa legendaris Leonardo da Vinci, Vitruvian Man. Studi ini mengguncang dunia seni dan sains dengan pendekatan baru yang akurat. (Koha.net)

Misteri selama lima abad yang menyelimuti karya legendaris Leonardo da Vinci, Vitruvian Man, akhirnya menemui titik terang. Seorang dokter gigi asal London, Dr. Rory Mac Sweeney, mengklaim telah memecahkan kode geometris tersembunyi dalam sketsa anatomi paling terkenal di dunia itu. 

Penemuan ini, yang dipublikasikan dalam Journal of Mathematics and the Arts, mengungkap bahwa kunci rahasia terletak pada segitiga sama sisi di antara kaki figur pria dalam gambar, sebuah petunjuk yang selama ini tersembunyi di catatan da Vinci sendiri. 

Penemuan ini tidak hanya mengguncang dunia seni, tetapi juga ilmu pengetahuan, karena mengungkap pemahaman da Vinci tentang proporsi tubuh manusia yang jauh mendahului zamannya. 

Sketsa Vitruvian Man, yang dibuat sekitar tahun 1490, telah lama menjadi simbol perpaduan seni, matematika, dan anatomi manusia. 

Gambar ini menggambarkan seorang pria dalam dua posisi yang tumpang tindih, ditempatkan dalam lingkaran dan persegi, mencerminkan gagasan arsitek Romawi Vitruvius tentang tubuh manusia sebagai cerminan desain sempurna. 

Selama 500 tahun, para ilmuwan dan peneliti berusaha memahami sistem geometris yang digunakan da Vinci untuk menyusun proporsi gambar ini, namun teori-teori sebelumnya, termasuk dugaan penggunaan rasio emas (1,618), gagal sesuai dengan pengukuran sebenarnya. 

Dr. Mac Sweeney, lulusan Sekolah Ilmu Gigi Trinity College Dublin, menemukan terobosan dengan berfokus pada catatan da Vinci yang menyebutkan "segitiga sama sisi" di antara kaki figur. 

Dalam penelitiannya, ia mengaitkan segitiga ini dengan konsep anatomi gigi modern yang dikenal sebagai segitiga Bonwill. 

Segitiga Bonwill, yang ditemukan pada 1864, adalah segitiga sama sisi imajiner yang menghubungkan sendi rahang dengan titik tengah gigi seri bawah, menjadi panduan penting untuk fungsi rahang yang optimal. 

Dengan mereplikasi segitiga ini sebanyak enam kali di sekitar pusar figur, Mac Sweeney menemukan rasio 1,64 antara sisi persegi dan jari-jari lingkaran. 

Orang-orang melihat "Manusia Vitruvian" sebuah gambar karya Leonardo da Vinci, pada tanggal 2 Agustus 2013 di Venesia. (Foto: WJHL)

Angka ini sangat mirip dengan "nomor cetak biru" 1,6333, yang ditemukan dalam struktur alami seperti proporsi tengkorak manusia, kristal atom, hingga cara paling efisien untuk mengemas bola. 

"Kami semua mencari jawaban yang rumit, tetapi kuncinya ada dalam kata-kata Leonardo sendiri," ujar Mac Sweeney, seperti dikutip dari Daily Mail, Minggu (6/7/2025). 

Ia menegaskan bahwa da Vinci memahami bahwa tubuh manusia dibangun dengan susunan matematis yang sama dengan alam semesta. 

"Penemuan ini menunjukkan bahwa Vitruvian Man jauh lebih dari sekadar karya seni. Ini adalah cetak biru desain tubuh manusia yang sesuai dengan prinsip alam," tambahnya. 

Penemuan ini memperkuat gagasan bahwa da Vinci, yang hidup 500 tahun lalu, memiliki pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip ilmiah yang baru dipahami sains modern berabad-abad kemudian. 

Studi Mac Sweeney, yang diterbitkan dalam jurnal akademis, juga membandingkan proporsi Vitruvian Man dengan data anatomi modern dari hampir 64.000 individu sehat. 

Hasilnya mengejutkan: tinggi selangkangan, lebar bahu, dan panjang paha dalam gambar da Vinci hanya berbeda sekitar 10% dari pengukuran manusia modern. 

Namun, tinggi kepala, rentang lengan, tinggi dada, dan lutut sedikit meleset dari perkiraan da Vinci, menunjukkan akurasi luar biasa untuk zamannya. 

Temuan ini tidak hanya relevan bagi sejarawan seni, tetapi juga bagi dunia kedokteran gigi dan ilmu anatomi. 

Segitiga Bonwill, yang menjadi inti penemuan, adalah prinsip dasar dalam desain prostetik gigi dan perawatan rahang, menunjukkan bahwa da Vinci mungkin telah memahami hubungan antara geometri dan fungsi biologis. 

Rasio 1,64 yang ditemukan juga mencerminkan efisiensi struktural yang ditemukan di alam, seperti dalam pembentukan kristal super kuat atau struktur tengkorak manusia yang ideal. 

Meski demikian, penemuan ini tidak luput dari potensi kontroversi. Selama ini, banyak teori, termasuk dugaan bahwa da Vinci menggunakan rasio emas atau poligon seperti segi tujuh dan segi delapan, telah mendominasi diskusi. 

Namun, teori-teori tersebut sering kali tidak sesuai dengan pengukuran aktual Vitruvian Man. Penelitian Mac Sweeney, yang berfokus pada petunjuk tekstual da Vinci sendiri, menawarkan pendekatan yang lebih sederhana namun presisi, meskipun beberapa ahli mungkin memerlukan waktu untuk memvalidasi temuan ini lebih lanjut. 

Penemuan ini telah menarik perhatian global, dengan laporan dari berbagai media ternama seperti Phys.org, Daily Mail, dan IFLScience pada awal Juli 2025. 

Artikel di Phys.org (2/7/2025) menyebutkan bahwa penemuan ini "mungkin telah memecahkan misteri 500 tahun," sementara Daily Mail menyoroti keberhasilan dokter gigi dalam "memecahkan kode Da Vinci." 

Publikasi ini memperkuat kredibilitas temuan, meskipun akses penuh ke artikel jurnal terbatas karena paywall. 

Bagi dunia seni dan sains, terobosan ini membuka wawasan baru tentang kejeniusan Leonardo da Vinci. 

Vitruvian Man, yang selama ini dipandang sebagai karya seni semata, kini terbukti sebagai jembatan antara estetika dan ilmu pengetahuan. 

Penemuan Dr. Mac Sweeney tidak hanya menegaskan warisan da Vinci sebagai pelukis, tetapi juga sebagai visioner yang memahami rahasia alam semesta, jauh sebelum sains modern mampu menjelaskannya.