Presiden Rusia Vladimir Putin bicara soal kemungkinan pakai senajta nuklir soal Ukraina. (Kremlin.ru/Handout via REUTERS)

Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyampaikan pandangannya mengenai potensi penggunaan senjata nuklir dalam konflik yang sedang berlangsung di Ukraina. Dalam pernyataannya pada Minggu (5/5), ia mengingatkan agar tidak ada pihak yang memancing Rusia untuk mengambil langkah ekstrem tersebut.

Pernyataan ini disampaikan usai pemutaran film dokumenter tentang kepemimpinannya selama 25 tahun. Menurut Putin, terdapat upaya dari pihak tertentu untuk mendorong Rusia melakukan kesalahan fatal. 

“Ada yang mencoba memprovokasi kami, tapi saya tidak melihat perlunya menggunakan senjata semacam itu. Saya harap itu tidak akan pernah diperlukan,” ujarnya.

Putin juga menekankan bahwa Rusia memiliki kemampuan dan sumber daya untuk menyelesaikan konflik yang dimulai pada 2022 sesuai dengan kepentingan nasionalnya. Ia mengisyaratkan keyakinan bahwa arah perang akan menuju penyelesaian yang sejalan dengan tujuan Kremlin.

Invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai sejak Februari 2022 telah menimbulkan kekhawatiran internasional, termasuk risiko eskalasi menjadi perang berskala lebih besar. Beberapa analis barat, termasuk mantan Direktur CIA, William Burns, sempat menyebut kemungkinan penggunaan senjata nuklir oleh Rusia sebagai ancaman nyata pada akhir 2022.

Meski sejumlah negara dan organisasi internasional telah mengusulkan berbagai rencana perdamaian, belum ada satu pun yang disepakati oleh kedua belah pihak. Pemerintahan Presiden AS saat itu, Donald Trump, pernah mengajukan proposal yang diklaim telah diterima oleh Rusia, namun ditolak oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Dalam beberapa pernyataan terakhir, Putin terlihat kecewa terhadap mandeknya negosiasi damai. Kremlin juga menyatakan bahwa konflik ini terlalu kompleks, sehingga target penyelesaian yang diharapkan oleh pihak barat sulit untuk dicapai.