logo perusahaan teknologi ternama seperti Apple, Google, hingga Samsung. Simbol sederhana ini ternyata menyimpan sejarah dan filosofi unik. (Unsplash/Andy Wang)

Logo tidak hanya menjadi gambar penghias produk atau website. Ia merupakan elemen penting yang menggambarkan identitas sebuah perusahaan. Tanpa menggunakan kata-kata, logo mampu menyampaikan pesan, nilai, bahkan kepribadian merek kepada publik. 

Oleh karena itu, proses pembuatannya tidak bisa dilakukan sembarangan—perlu perencanaan dan pemikiran yang matang agar hasilnya mampu mewakili brand secara maksimal.

Perusahaan-perusahaan teknologi besar dunia seperti Apple, Google, hingga Microsoft pun memiliki kisah yang menarik di balik logo mereka. 

Evolusi logo-logo ini tidak hanya mencerminkan perkembangan visual, tetapi juga mencerminkan arah, perubahan visi, bahkan dinamika internal perusahaan itu sendiri. Penasaran seperti apa kisahnya? Yuk, simak ulasan berikut ini!

Apple: Dari Newton ke Apel Tergigit

Logo Apple. (Bloomberg)

Apple, yang kini dikenal luas lewat produk-produk inovatif seperti iPhone dan MacBook, didirikan oleh Steve Jobs, Steve Wozniak, dan Ronald Wayne pada tahun 1976. Logo pertama Apple menggambarkan tokoh ilmuwan terkenal, Isaac Newton, duduk di bawah pohon apel sambil membaca buku. Desain ini juga dilengkapi dengan pita berisi tulisan "Apple Computer Co."

Namun karena terlalu kompleks untuk ukuran logo, desain ini hanya bertahan selama beberapa bulan. Apple kemudian meminta desainer grafis Rob Janoff untuk menciptakan versi yang lebih simpel. 

Janoff menghadirkan ikon apel dengan gigitan di sisi kanan, dihiasi warna pelangi yang mencerminkan peluncuran Apple II—komputer pertama dengan layar berwarna. Gigitan tersebut juga dibuat untuk membedakan apel dari buah lain seperti tomat ceri.

Pada 1984, tulisan "Apple" dihapus dari logo karena merek tersebut sudah cukup dikenal publik. Hal ini bertepatan dengan peluncuran Macintosh, komputer personal yang menjadi cikal bakal seri Mac modern. Kini, Apple memakai desain logo paling minimalis: apel polos berwarna hitam atau putih, simbol kesederhanaan dan teknologi.

Microsoft: Evolusi dari Tulisan ke Jendela Warna-Warni

Logo Microsoft. (The Guardian)

Berbeda dengan Apple, perjalanan visual Microsoft berkembang secara bertahap. Perusahaan ini bermula dari proyek kecil bernama Traf-O-Data, yang digagas oleh Bill Gates dan Paul Allen untuk memproses data lalu lintas. Dari sana, Microsoft lahir sebagai perusahaan perangkat lunak.

Logo pertamanya sangat sederhana—hanya berupa tulisan dengan warna hitam. Baru pada tahun 2012, Microsoft memperkenalkan logo baru yang terdiri dari empat kotak berwarna: merah, biru, hijau, dan kuning. Masing-masing warna melambangkan lini produk utama mereka. Merah untuk Office, biru untuk Windows, hijau untuk Xbox dan Excel, serta kuning untuk layanan seperti Outlook.

Transformasi ini mempertegas Microsoft sebagai merek dengan banyak produk unggulan dan memperlihatkan kemajuan mereka dalam dunia teknologi yang terus berkembang.

Google: Logo Pertama Dibuat dengan Perangkat Gratis

Logo Google. (Google)

Google, yang sebelumnya bernama Backrub, berganti nama setelah para pendirinya, Larry Page dan Sergey Brin, terinspirasi dari istilah matematika “googol”—angka 1 dengan 100 nol di belakangnya. Namun, karena salah ketik saat mendaftarkan domain, "Google" lah yang akhirnya digunakan.

Yang menarik, logo pertama Google dibuat oleh Sergey Brin menggunakan perangkat lunak gratis bernama GIMP. Hasil desain itu hanya bertahan sekitar sebulan. Pada 1997, mereka memperkenalkan logo resmi dengan tanda seru di akhir, mirip dengan Yahoo!.

Kemudian, desainer Ruth Kedar diminta untuk memperbarui logo tersebut. Ia mempertahankan pemilihan warna yang cerah, namun memberikan sentuhan unik dengan menempatkan warna sekunder (hijau) pada huruf 'l'. Ini menyimbolkan bahwa Google tidak takut melanggar pakem dan ingin tampil berbeda. Desain ini juga menandai dihapusnya tanda seru pada logo.

Amazon: Panah yang Menyiratkan Senyuman dan Jangkauan Luas

Logo Amazon. (Inquirer)

Amazon, perusahaan raksasa e-commerce yang dibangun oleh Jeff Bezos, menggunakan logo yang tak hanya estetik tapi juga sarat makna. Dalam logonya, terdapat panah oranye dari huruf ‘a’ ke ‘z’ yang berbentuk seperti senyuman. Ini melambangkan kepuasan pelanggan dan bahwa Amazon menjual segala macam barang, dari A hingga Z.

Logo ini mencerminkan filosofi Amazon sebagai platform yang menyediakan segala kebutuhan pengguna dengan pelayanan menyeluruh dan pengiriman ke berbagai belahan dunia.

Twitter: Burung Kecil yang Berubah Menjadi Huruf X

Logo Twitter/X. (CNBC Indonesia)

Twitter dulu dikenal dengan logo burung biru yang ikonik, bernama Larry, diambil dari nama legenda basket Larry Bird. Burung ini melambangkan kebebasan dan komunikasi cepat—sesuai dengan konsep “berkicau” di media sosial.

Namun, pada 24 Juli 2023, setelah Elon Musk mengakuisisi Twitter, logo tersebut digantikan oleh huruf “X” berwarna hitam dengan desain minimalis. Perubahan radikal ini membuat banyak pengguna terkejut dan menimbulkan pro dan kontra. Transformasi ini juga menandai perubahan besar dalam arah perusahaan.

Samsung: Dari Toko Mie ke Raksasa Elektronik Dunia

Logo Samsung. (Shutterstock/Mycolastock)

Samsung awalnya bukanlah perusahaan elektronik, melainkan sebuah toko mie kecil di Korea Selatan. Nama "Samsung" sendiri berarti "tiga bintang" dalam bahasa Korea, yang disimbolkan dalam logo pertamanya. Tiga bintang tersebut mewakili harapan pendirinya akan kesuksesan dan kelanggengan bisnis.

Seiring pertumbuhan perusahaan menjadi pemain utama di industri elektronik global, logo Samsung ikut berevolusi. Kini, mereka menggunakan logo dengan huruf khas, di mana huruf ‘A’ tidak memiliki garis horizontal—menjadikannya ikonik dan mudah dikenali.

Logo dari perusahaan teknologi besar bukan sekadar hasil rancangan desain grafis. Di balik simbol-simbol itu, terdapat cerita panjang tentang perjalanan, visi, perubahan, hingga momen-momen krusial yang membentuk identitas mereka saat ini.

Lain kali ketika kamu melihat logo Apple, Google, atau Amazon, ingatlah bahwa masing-masing memiliki kisah menarik yang telah menjadi bagian dari sejarah dunia teknologi.