Hubungan India dan Israel kian erat sejak era Modi. (India Today)

Pertanyaan mengenai apakah India merupakan sekutu Israel kini kembali mencuat. Ini tak lepas dari meningkatnya ketegangan di Asia Selatan, terutama konflik berkepanjangan antara India dan Pakistan. Di tengah dinamika geopolitik tersebut, hubungan India dengan Israel menjadi sorotan tajam.

Secara historis, hubungan India dan Israel memang mengalami perkembangan yang cukup signifikan. India adalah salah satu negara pertama di Asia yang mengakui kedaulatan Israel pada awal berdirinya negara tersebut. Namun, pengakuan itu tidak langsung menjadikan India dan Israel sebagai sekutu strategis.

Sebaliknya, India justru memiliki hubungan erat dengan Palestina selama beberapa dekade. Pada 1974, India menjadi negara non-Arab pertama yang mengakui Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) sebagai perwakilan sah rakyat Palestina. Bahkan, pada 1988, India turut mengakui kedaulatan Negara Palestina. Ini menunjukkan komitmen jangka panjang India terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Namun arah kebijakan luar negeri India mulai menunjukkan pergeseran dalam satu dekade terakhir. Sejak Narendra Modi menjabat sebagai Perdana Menteri pada 2014, hubungan India dan Israel mengalami peningkatan yang sangat pesat. Modi bahkan menjadi pemimpin India pertama yang mengunjungi Israel secara resmi pada tahun 2017.

Kunjungan itu dibalas oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, ke New Delhi pada 2018. Hubungan ini kemudian semakin erat melalui kerja sama di bidang militer, teknologi, dan keamanan, khususnya dalam hal kontra-terorisme. Banyak analis melihat India kini memandang Israel sebagai mitra strategis, bukan sekadar mitra dagang.

Kedekatan ideologis juga menjadi faktor penting. Pemerintahan Modi, yang berasal dari Partai Bharatiya Janata (BJP), kerap dianggap memiliki pandangan nasionalis religius yang sejalan dengan pendekatan Israel terhadap keamanan dan identitas nasional.

Namun, kedekatan India dengan Israel tidak serta-merta membuat India mengabaikan Palestina. Pada 2018, Modi juga menjadi Perdana Menteri India pertama yang mengunjungi Ramallah, markas pemerintahan Palestina di Tepi Barat. India juga terus berkontribusi pada Badan PBB untuk Pengungsi Palestina.

Di tengah meningkatnya krisis di Timur Tengah, India berusaha menyeimbangkan posisinya. Di satu sisi, negara ini memperkuat kemitraannya dengan Israel dalam aspek strategis. Di sisi lain, India tetap menjaga narasi dukungan terhadap Palestina, demi menjaga citra netralnya di mata negara-negara Muslim dan negara-negara Global South.

India saat ini tidak bisa disebut sebagai sekutu formal Israel, seperti halnya Amerika Serikat. Namun, kedekatan yang dibangun melalui diplomasi, militer, dan kepentingan ideologis menjadikan India mitra penting bagi Israel di kawasan Asia. 

India sedang memainkan peran diplomasi multi-arah: menjalin kedekatan dengan kekuatan Barat dan Israel, namun tetap berusaha mempertahankan solidaritas dengan negara-negara berkembang dan dunia Muslim.

Di masa depan, tantangan terbesar India adalah menjaga keseimbangan posisi globalnya. Terlalu condong ke satu pihak bisa merusak citra strategisnya sebagai jembatan antara Barat dan Global South.