![]() |
Ketegangan India-Pakistan pasca serangan di Kashmir berdampak pada jalur udara internasional. Maskapai seperti Lufthansa dan Air France alihkan rute demi keamanan. (Michael Kappeler/dpa via AP) |
Situasi geopolitik antara India dan Pakistan kembali memanas pasca serangan mematikan di Kashmir pada April 2025, yang menewaskan puluhan wisatawan. Dampaknya terasa hingga ke sektor penerbangan internasional, dengan sejumlah maskapai besar seperti Lufthansa dan Air France memutuskan untuk menghindari wilayah udara Pakistan demi alasan keamanan.
Lufthansa Group menyatakan bahwa seluruh maskapai dalam grupnya akan mengalihkan jalur penerbangan dari wilayah udara Pakistan hingga situasi membaik. Imbasnya, perjalanan ke beberapa kota Asia seperti Delhi, Bangkok, dan Ho Chi Minh City menjadi lebih lama dari biasanya.
Langkah serupa diambil oleh Air France yang menangguhkan penggunaan wilayah udara Pakistan, mengutip meningkatnya ketegangan di kawasan. Jadwal penerbangan pun disesuaikan, yang berdampak pada waktu tempuh yang lebih panjang.
Menurut laporan Reuters pada Senin (5/5/2025), data pelacakan menunjukkan maskapai lain seperti British Airways, Swiss International Air Lines, dan Emirates juga memilih jalur alternatif ke utara untuk mencapai Delhi, setelah melewati Laut Arab.
Salah satu penerbangan Lufthansa dari Frankfurt ke New Delhi pada Minggu tercatat menempuh waktu hampir satu jam lebih lama karena pengalihan rute.
Pengalihan ini tak hanya menambah konsumsi bahan bakar dan durasi perjalanan, tapi juga berdampak pada pendapatan Pakistan dari biaya hak lintas udara yang biasanya dikenakan kepada maskapai asing.
Ketegangan India-Pakistan kali ini dipicu oleh insiden di Pahalgam, Kashmir, pada 22 April 2025. Sebanyak 26 wisatawan, mayoritas warga India, menjadi korban dalam serangan tersebut.
India menuding kelompok militan berbasis di Pakistan sebagai pelaku, tuduhan yang dibantah Islamabad. Pakistan menyatakan kesediaannya bekerja sama dalam penyelidikan internasional. Sebagai respons atas serangan itu, India menutup wilayah udaranya bagi maskapai Pakistan.
Sebaliknya, Pakistan juga membatasi operasional maskapai India, menghentikan perdagangan bilateral, dan menangguhkan pemberian visa khusus. Meski begitu, Pakistan tetap mengizinkan maskapai asing melintasi wilayah udaranya.
0Komentar