Latihan ini menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan kesiapan tempur dan efektivitas sistem persenjataan modern yang telah mulai diterima oleh Taiwan dalam beberapa tahun terakhir.
Militer Taiwan melaksanakan uji coba perdana peluncuran langsung Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) di Pangkalan Jiupeng, Pingtung, pada Senin (12/5/2025). (REUTERS/Ann Wang)
Dalam latihan tersebut, dilakukan sejumlah uji coba termasuk penembakan rudal Stinger, manuver helikoptqer Angkatan Darat di udara, serta peluncuran roket dari sistem peluncur ganda Thunderbolt-2000. (REUTERS/Ann Wang)
Angkatan Darat menyatakan bahwa peluncuran rudal akan dilanjutkan selama beberapa hari mendatang, dijadwalkan dua sesi setiap harinya, yakni pukul 08.00–12.00 dan 13.30–17.00 waktu setempat. (REUTERS/Ann Wang)
Latihan ini bertujuan untuk menyimulasikan kondisi pertempuran nyata sekaligus menguji keandalan sistem persenjataan dan kesiapan tempur. Meskipun kondisi cuaca tidak ideal, militer memastikan bahwa kegiatan tetap berjalan sesuai rencana. (REUTERS/Ann Wang)
Taiwan semula memesan 11 unit HIMARS dari Amerika Serikat. Namun, setelah membatalkan pembelian 40 unit howitzer Paladin M109A6, Taiwan memutuskan untuk menambah pesanan HIMARS sebanyak 18 unit lagi, serta membeli 84 unit Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS). (REUTERS/Ann Wang)
Pengiriman pertama HIMARS telah tiba tahun lalu dan mencakup 11 peluncur serta dua unit simulator pelatihan, yang kini telah diserahkan kepada Komando Artileri ke-58 Angkatan Darat Taiwan. Selain itu, 16 rudal ATACMS juga telah diterima pada Januari sebagai bagian dari gelombang awal pengiriman. (REUTERS/Ann Wang)
0Komentar