![]() |
Prabowo klaim dukung RUU Perampasan aset dan sindir koruptor di May Day. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden) |
Presiden Prabowo Subianto menyatakan dukungan terhadap usulan aktivis buruh Marsinah untuk menjadi pahlawan nasional. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Monas, Jakarta Pusat.
Menurut Prabowo, dirinya mendapat curhatan dari para pimpinan organisasi buruh yang mempertanyakan mengapa belum ada tokoh dari kalangan buruh yang diangkat menjadi pahlawan nasional.
"Saudara-saudara sekalian, saya juga atas usul dari pimpinan tokoh-tokoh masyarakat buruh, mereka sampaikan ke saya, 'Pak, kenapa sih belum ada pahlawan nasional dari kaum buruh?'" ujar Prabowo dalam pidatonya.
Ia pun mengaku langsung meminta masukan nama tokoh yang layak diusulkan. "Saya tanya, 'kalian ada saran nggak? Coba kalian berembuk, usulkan pahlawan dari kaum buruh'," lanjutnya.
Dari usulan yang muncul, nama Marsinah disebut oleh para pimpinan buruh. Menanggapi hal itu, Prabowo menyatakan siap mendukung. "Mereka sampaikan, 'Pak, bagaimana kalau Marsinah?' Marsinah jadi pahlawan nasional. Asal seluruh pimpinan buruh mewakili kaum buruh, saya akan mendukung," tegasnya.
Di kesempatan yang sama, Prabowo juga menanggapi tuntutan lain dari para buruh, salah satunya terkait Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) yang belum disahkan. Ia menyebut bahwa pembahasan RUU tersebut akan dimulai dalam waktu dekat.
"Kita akan segera meloloskan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga. Wakil Ketua DPR Pak Dasco melaporkan ke saya, minggu depan RUU ini akan segera dibahas," ujarnya.
Prabowo berharap UU tersebut bisa disahkan dalam waktu tiga bulan. Selain itu, ia juga menyatakan komitmennya untuk mengatur perlindungan bagi pekerja di sektor kelautan dan perikanan, serta meningkatkan kesejahteraan buruh secara umum.
"Juga saran dari Pak Jumhur, soal perlindungan pekerja di laut, industri perikanan, dan kapal-kapal, kita juga akan segera menyiapkan undang-undangnya," katanya.
Ia menutup dengan menegaskan bahwa Satuan Tugas PHK dan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional akan berperan penting dalam mewujudkan hak-hak buruh ke depan.