Militer Pakistan melakukan uji coba rudal dengan jangkauan 120 km setelah ketegangan dengan India meningkat terkait sengketa wilayah Kashmir.(X/@Defence_PK99)

Militer Pakistan pada hari Senin mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menguji rudal dengan jangkauan 120 kilometer. Ini menjadi peluncuran kedua dalam dua hari, di tengah meningkatnya ketegangan dengan India terkait sengketa di wilayah Kashmir.

India sebelumnya menuduh Pakistan mendukung serangan terhadap para wisatawan di wilayah Kashmir yang dikuasai India, yang terjadi bulan lalu dan menewaskan puluhan orang. 

Menanggapi situasi ini, militer Pakistan menyatakan bahwa uji coba tersebut bertujuan menguji kesiapan pasukan serta mengevaluasi sistem navigasi dan akurasi rudal terbaru mereka.

Beberapa hari sebelumnya, Pakistan juga menguji rudal permukaan-ke-permukaan dengan jangkauan hingga 450 kilometer. 

Perdana Menteri Shehbaz Sharif menyampaikan bahwa peluncuran tersebut menunjukkan kesiapan penuh angkatan bersenjata negaranya dan mempertegas pertahanan nasional yang kuat.

Uji coba ini berlangsung tidak lama setelah pernyataan Perdana Menteri India Narendra Modi yang memberikan wewenang penuh kepada militer untuk merespons insiden serangan di Pahalgam pada 22 April. 

Sementara itu, Pakistan membantah keterlibatannya dan menyerukan penyelidikan independen, sambil memperingatkan potensi serangan udara dari India.

Ketegangan ini memicu kekhawatiran internasional, mengingat kedua negara bersenjata nuklir tersebut memiliki sejarah konflik panjang atas wilayah Kashmir. Kontak senjata di sepanjang Garis Kontrol (Line of Control) dilaporkan terus berlangsung setiap malam selama lebih dari seminggu terakhir.

Di pihak Pakistan, sejumlah langkah darurat telah dilakukan, termasuk latihan evakuasi di tempat umum, penutupan sekolah-sekolah agama, serta imbauan bagi warga untuk menyiapkan persediaan makanan dan obat-obatan. 

Sementara di wilayah Kashmir yang dikuasai India, operasi pencarian terhadap kelompok bersenjata terus diperluas, dan warga di daerah perbatasan mulai mengungsi atau memperkuat perlindungan di bunker.

Perdana Menteri Pakistan juga menunda kunjungannya ke Malaysia karena situasi yang memanas. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran turut melakukan kunjungan resmi ke Islamabad sebagai bagian dari upaya diplomatik Pakistan untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara sahabat.