![]() |
Meski ekonomi Indonesia lesu, tetap unggul atas negara maju seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Korea Selatan. (istock) |
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun 2025 tercatat sebesar 4,87% secara tahunan (year-on-year), menandai laju pertumbuhan paling rendah sejak kuartal III-2021.
Berdasarkan data Produk Domestik Bruto (PDB), nilai ekonomi Indonesia pada periode ini mencapai Rp5.665,9 triliun berdasarkan harga berlaku, sementara berdasarkan harga konstan sebesar Rp3.264,5 triliun.
Kontribusi terbesar terhadap PDB nasional masih berasal dari lima sektor utama, yaitu industri pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi, dan pertambangan. Kelima sektor ini menyumbang sekitar 63,96% terhadap total PDB Indonesia.
Jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya yang telah merilis data pertumbuhan ekonomi untuk kuartal pertama 2025, Indonesia menempati posisi kedua setelah Vietnam yang mencatat pertumbuhan sebesar 6,93% secara tahunan.
Di lingkup negara G20, Indonesia juga menempati posisi kedua setelah Tiongkok yang tumbuh 5,4% year-on-year.
Kinerja ekonomi Indonesia masih berada di atas beberapa negara besar seperti Amerika Serikat, serta jauh melampaui Korea Selatan dan Jerman yang masing-masing mengalami kontraksi sebesar 0,1% dan 0,2% secara tahunan.
Secara rata-rata, pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam dua tahun terakhir mencapai 5,05%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata negara G20 yang hanya tumbuh sekitar 3,31% pada periode yang sama.
Selisih pertumbuhan ini menunjukkan daya tahan ekonomi domestik yang relatif kuat di tengah dinamika global.
0Komentar