Para warga Palestina dan Lebanon ikut senang ketika Israel dilanda kebakaran hebat. (Screenshot video CNN)

Kebakaran hutan besar yang terjadi di wilayah tengah Israel, dekat Yerusalem, bukan hanya menarik perhatian dunia karena skala dan dampaknya, tetapi juga karena reaksi emosional yang muncul dari sebagian masyarakat di dua negara Timur Tengah: Palestina dan Lebanon. 

Di tengah upaya internasional untuk memadamkan api, beberapa warganya justru menunjukkan kegembiraan melalui media sosial.

Respons Emosional Warga Palestina

Di media sosial, sejumlah warga Palestina mengungkapkan komentar bernada sindiran dan ejekan terhadap Israel. Gambar dan video kebakaran dibagikan ulang dengan keterangan yang menyinggung konflik lama antara Palestina dan Israel. 

Mereka menyebut peristiwa itu sebagai bentuk "balasan" terhadap penjajahan dan serangan yang dialami rakyat Palestina.

Namun, berbeda dengan suara masyarakatnya, pemerintah Otoritas Palestina justru mengambil sikap berbeda. Mereka dikabarkan menawarkan bantuan kepada Israel untuk membantu memadamkan api. 

Sikap ini menuai kritik keras dari sebagian warganya, yang menganggap pemerintah lebih layak fokus membantu rakyat Palestina yang juga menderita akibat konflik berkepanjangan.

Warga Lebanon Tunjukkan Kepuasan

Reaksi serupa muncul dari sebagian warga Lebanon. Ketegangan antara Israel dan kelompok Hizbullah yang berbasis di Lebanon membuat sentimen negatif terhadap Israel tetap tinggi. 

Ketika berita tentang kebakaran menyebar, beberapa warganet Lebanon membagikan komentar yang menyiratkan kepuasan, mengaitkan peristiwa ini dengan serangan Israel sebelumnya di Gaza dan wilayah perbatasan.

Bantuan dari Negara Lain

Sementara itu, sejumlah negara Eropa menunjukkan solidaritas dengan mengirimkan bantuan pemadam kebakaran. Setidaknya delapan negara termasuk Italia, Prancis, dan Spanyol mengirim pesawat serta tim pemadam. 

Upaya pemadaman melibatkan lebih dari sepuluh pesawat yang dikerahkan untuk mengendalikan api yang membakar sekitar 5.000 hektar lahan.

Kebakaran besar ini juga berdampak pada kehidupan warga lokal. Beberapa komunitas terpaksa dievakuasi dan perayaan Hari Kemerdekaan Israel yang dijadwalkan digelar pada pekan itu dibatalkan. Asap tebal bahkan sempat menyelimuti langit Yerusalem.

Pemerintah Israel mengumumkan bahwa api berhasil dikendalikan pada Jumat, 2 Mei 2025, setelah berhari-hari upaya pemadaman intensif.