![]() |
Ilustrasi mobil listrik VinFast buatan perusahaan otomotif Vietnam. (Dok: Bloomberg) |
Perusahaan otomotif asal Vietnam, VinFast, berencana memperluas jangkauan produksinya dengan membuka fasilitas manufaktur baru di Indonesia pada Oktober mendatang. Langkah ini akan diikuti dengan pembukaan pabrik serupa di India yang dijadwalkan pada bulan Juni.
Informasi ini disampaikan langsung oleh pendiri sekaligus CEO VinFast, Pham Nhat Vuong, dalam rapat pemegang saham Vingroup JSC di Hanoi, induk perusahaan dari VinFast.
Dalam kesempatan tersebut, Vuong menyebutkan bahwa pihaknya akan memusatkan fokus ekspansi ke pasar Asia, khususnya Indonesia, India, dan Filipina, serta mempertahankan pasar domestik di Vietnam. Sementara itu, rencana ekspansi ke Amerika Utara dan Eropa ditunda akibat tingginya biaya logistik.
Vuong juga mengungkapkan bahwa pembangunan pabrik VinFast di Amerika Serikat, tepatnya di Carolina Utara, ditunda hingga tahun 2028. Keputusan ini merupakan bagian dari perubahan strategi perusahaan dalam menghadapi tantangan pasar global.
VinFast menargetkan pengiriman lebih dari 200.000 unit kendaraan di pasar Vietnam pada tahun ini. Perusahaan berharap dapat mencapai titik impas di pasar domestik pada tahun 2025. Sejak mulai mengekspor kendaraan ke Amerika Serikat pada akhir 2022, VinFast masih mencatatkan kerugian.
Untuk mendukung keberlangsungan dan pertumbuhan bisnis, Pham Nhat Vuong telah menginvestasikan dana pribadi sekitar US$1 miliar selama tahun 2023 dan 2024. Ia bahkan berkomitmen untuk mengalokasikan hingga US$2 miliar tambahan hingga 2026. Selain itu, Vingroup juga menyatakan kesiapannya untuk meminjamkan dana sebesar US$1,38 miliar kepada VinFast.
Langkah agresif ini menunjukkan tekad perusahaan untuk menjadi pemain besar di industri kendaraan listrik global, terutama di kawasan Asia yang sedang berkembang pesat.