![]() |
Logo BYD. Foto: REUTERS/ANNEGRET HILSE |
BYD, produsen mobil listrik terkemuka, sedang membangun fasilitas manufaktur mobil listrik di Subang, Jawa Barat. Pabrik ini direncanakan akan menyerap hingga 18 ribu tenaga kerja, sesuai dengan rencana ekspansi perusahaan untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan bahwa dia akan memanggil pihak terkait untuk mempercepat proses pembebasan lahan yang masih berlangsung.
"Proses pembangunan sudah berjalan, tinggal menunggu penyelesaian pembebasan tanah. Minggu depan, kita akan undang semua pihak terkait untuk mempercepat pembebasan lahan tersebut," ujar Dedi, Senin (21/4/2025).
Dia juga menyoroti jumlah tenaga kerja yang disebutkan, yaitu 18 ribu orang, dan mengingatkan bahwa angka tersebut perlu dianalisis lebih lanjut, mengingat peran teknologi dalam produksi otomotif yang semakin bergantung pada robot.
Menurut Dedi, meskipun pabrik tersebut diharapkan menyerap banyak tenaga kerja, banyak perusahaan otomotif yang kini mengandalkan teknologi robot dan otomatisasi dalam proses produksinya.
Oleh karena itu, pihaknya akan meminta penjelasan lebih lanjut mengenai jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, memastikan bahwa angka tersebut realistis dan sesuai dengan kebutuhan.
Dedi juga berharap agar sebagian besar tenaga kerja yang dipekerjakan berasal dari Subang, untuk memberikan manfaat langsung bagi masyarakat setempat. Pabrik ini akan dibangun di kawasan Fase 2 Subang Smartpolitan, sebuah area industri yang terus berkembang di Jawa Barat.
BYD Indonesia berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik ini, yang semula direncanakan sebanyak 150.000 unit per tahun, dengan penambahan fasilitas produksi baterai dan kendaraan jenis Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) premium.
Investasi yang mencapai Rp 11,7 triliun akan mendukung perluasan kapasitas tersebut, yang diperkirakan akan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan.
Namun, teknologi canggih, termasuk penggunaan robot di lini produksi, mungkin mengurangi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Di pabrik BYD di Changzhou, China, misalnya, hampir seluruh proses pengelasan dilakukan oleh robot, dengan tingkat otomatisasi mencapai 95%.
Di sana, lebih dari seribu robot bekerja secara presisi untuk memproduksi mobil, dengan kapasitas mencapai 1.200 unit mobil per hari. Kapasitas produksi tahunan di pabrik tersebut bisa mencapai lebih dari 300.000 unit.
Pembangunan pabrik di Subang diperkirakan akan mulai beroperasi pada awal 2026, dan pemerintah berharap agar tenaga kerja terampil dari daerah setempat bisa mendapatkan peluang untuk bekerja di pabrik tersebut.
Pemerintah daerah juga akan terus memantau perkembangan proyek ini untuk memastikan manfaat ekonomi yang maksimal bagi masyarakat Subang.